Cerita Anak-anak Adopsi Mencari Orang Tua di Yogya, Dari Belanda dan Inggris

Robbert Geertzema masih berusia 6 bulan di tahun 1978 ketika ia pertama kali diadopsi orang Belanda. Ia lahir di Rumah Sakit (RS) Bethesda Yogyakart

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com
Sampul Koran Harian Tribun Jogja Edisi Khusus 

Sejak tahun 1926, RS Bethesda Lempuyangwangi dikenal masyarakat sebagai Klinik Bersalin Zuster Prins. Klinik itu mempunyai fungsi sebagai cabang RS Bethesda Yogyakarta.

Namun, pada tahun 1998, fungsi klinik berubah menjadi Bidang Pelayanan Kesehatan (Bidyankes) Lempuyangwangi.

Namun, karena regulasi pemerintah, bidyankes ini kemudian dibentuk sebagai RS mandiri dan menjadi RS Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bethesda Lempuyangwangi.

Pada tahun 2003, RSKIA ini berubah status menjadi RS Umum (RSU) Bethesda Lempuyangwangi dan tahun 2018 RSU berubah lagi menjadi RS Bethesda Lempuyangwangi.

Kepala Bagian Humas RS Bethesda Yogyakarta, Adhiyatno Priambodo mengatakan, memang cukup sulit untuk mencari data rekam medik untuk anak-anak adopsi lahir di RS Bethesda Yogyakarta dan Lempuyangwangi yang ingin mencari orang tua di DI Yogyakarta.

Apalagi, jika mereka merupakan kelahiran sebelum tahun 1990.
“RS Bethesda baru menggunakan sistem IT (teknologi informasi) di tahun 1990-an.

Secara bertahap, data-data mulai diproses menggunakan komputer dan terus berkembang sampai saat ini,” ujarnya kepada Tribun Jogja, Kamis (25/2/2021).

Meski begitu, RS Bethesda Yogyakarta dan RS Bethesda Lempuyangwangi akan membantu jika ada anak adopsi lahir di salah satu RS itu ingin mencari keluarganya.

Tribun Jogja berhasil menghubungi Sri Praptiwinarni.

Ia merupakan mantan Sekretaris Direksi RS Bethesda Yogyakarta yang sering membantu proses adopsi anak-anak yang lahir di dua RS tersebut.

“Saya bisa membantu jika memang ada anak-anak yang ingin mencari orang tua di sini karena saya mencatat betul data mereka sebelum diadopsi,” tutur perempuan yang akrab disapa Prapti itu.

Ia telah bekerja di RS Bethesda Yogyakarta selama 36 tahun hingga 2014 lalu.

“Yang penting, anaknya sendiri yang minta langsung. Nanti pasti bisa dicarikan atau dibantu tentang keluarganya di sini,” tukas Prapti.

Awal Mula Adopsi

Sampul koran Tribunjogja.com edisi liputan khusus pencarian anak adopsi
Sampul koran Tribunjogja.com edisi liputan khusus pencarian anak adopsi (Tribunjogja.com |)

Tahun 1978-1983 menjadi periode di mana sebagian anak di Indonesia diadopsi oleh Warga Negara (WN) Belanda dan Eropa pada umumnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved