Kisah Inspiratif
Mengharukan, Kisah Sagiyem Warga Bantul, Terpisah 35 Tahun dengan Anak yang Diadopsi Warga Belanda
Pertemuan pertama mereka di tahun 2016 diwarnai dengan tangis haru. Bayi mungilnya itu sudah menjelma menjadi seorang ibu muda nan cantik.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Ia merasa senang anak itu kembali.
Bahkan, tidak ada di benaknya sedikit pun ia ingin menggantungkan hidup dengan sang anak.
“Tidak, saya hanya ingin tahu, kabar dia bagaimana. Semoga selalu sehat dan mendapat pekerjaan baik,” paparnya dengan tulus.
Pertemuan pertama mereka di tahun 2016 diwarnai dengan tangis haru.
Bayi mungilnya itu sudah menjelma menjadi seorang ibu muda nan cantik.
Rosalinde memiliki bentuk tulang yang sama dengan Sagiyem.
Rambutnya hitam, begitupula dengan bola matanya.
Kulit Rosalinde sedikit lebih terang dibanding Sagiyem.
Akan tetapi, tingginya hampir sama dengan rata-rata orang Indonesia.
Warga yang menyaksikan pertemuan itu ikut trenyuh.
Akhirnya, yang didoakan Sagiyem setiap hari setiap malam kini muncul di depan matanya.
Baca juga: Kisah Remaja Asal Lamongan Kapok jadi Anak Punk Gara-gara Kangen Orang Tua, Pulang Jalan Kaki 30 KM
Itu juga kali pertama Rosalinde bertemu dengan sang kakak, Tukijan.
“Sri itu anak saya ketiga. Satu kakaknya mati. Nah, saya sama Ijan ini hidupnya,” kata Sagiyem.
Sudah setahun, Sagiyem tidak bertemu dengan putrinya.
Ia tidak bisa membaca, apalagi mengirim pesan singkat.
Berbicara dengan Rosalinde saja butuh penerjemah.
“Susah bahasanya, tapi beruntung bisa ketemu dan melihat wajahnya sebelum meninggal,” ungkap Sagiyem yang mulai tersenyum.
Ia berharap, suatu saat bisa bertemu dengan Rosalinde, lengkap dengan cucunya.
Sekarang, Sagiyem hanya berdoa agar Rosalinde sekeluarga sehat dan tidak kekurangan suatu apapun. ( Tribunjogja.com )