Kisah Inspiratif
Mengharukan, Kisah Sagiyem Warga Bantul, Terpisah 35 Tahun dengan Anak yang Diadopsi Warga Belanda
Pertemuan pertama mereka di tahun 2016 diwarnai dengan tangis haru. Bayi mungilnya itu sudah menjelma menjadi seorang ibu muda nan cantik.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Isinya hanya dua kamar dan satu ruang tamu.
Kamar mandinya di luar.
Rumah Sagiyem tidak dicat, hanya diplester dan ditutupi aci.
Atapnya tidak memiliki eternit, namun cukup tinggi sehingga pertukaran udara tetap bisa terjadi.
Baca juga: Cerita Buruh Cuci Piring Asal Payakumbuh Simpan Uang Rp174 Juta dalam 9 Karung, Ditabung 30 Tahun
“Setelah melahirkan, saya hanya punya uang Rp 20 untuk membeli jamu. Saya tidak punya apa-apa,” tuturnya dengan cukup terbata-bata.
Saat menceritakan kisah Sri Lestari, mata Sagiyem tak berhenti berkaca-kaca.
Mulutnya bergetar dan raut wajahnya sedih.
Sesekali, ia mendongakkan kepala ke atas agar air mata itu tidak jatuh dan tetap terlihat tegar.
“Saya serahkan anak itu, tapi saya juga sedih, tidak bisa tidur dan selalu berdoa agar ada yang memberitahu kabar anak saya,” paparnya.
Selama 1-2 tahun, Sagiyem terpuruk.
Pikirannya kemana-mana dan tidak fokus.
Ia selalu bertanya, bagaimana kabar si anak.
Apakah dia baik-baik saja?
Di masa sedih itu, keluarga Sagiyem berusaha menenangkannya.
Mereka meminta agar dia tidak lagi kepikiran tentang bayi tersebut.