Gelar Focus Group Discussion, Pemkot Magelang Jaring Masukan dari PKL dan UMKM
Adapun masukan para peserta FGD akan menjadi salah satu pertimbangan dalam perumusan kebijakan kepala daerah ke depan.
Penulis: DNA | Editor: MGWR
TRIBUNJOGJA.com – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pedagang kaki lima (PKL), hingga koperasi, dan lainnya mengikuti focus group discussion (FGD) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang.
Lewat FGD, UMKM, PKL, dan Koperasi diminta memberikan saran dan masukan untuk sektor ekonomi kerakyatan. Adapun masukan ini akan menjadi salah satu pertimbangan dalam perumusan kebijakan kepala daerah ke depan.
Selain para peserta, hadir pula Anggota Komisi A DPRD Kota Magelang, Tyas Anggraeni dan sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Kepala Bidang Ekonomi dan Prasarana Wilayah Bappeda Kota Magelang Iwan Triteny Setyadi mengatakan, FGD RKPD 2022 ini paralel (mirip) dengan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2022 yang masih berjalan.
Pelaksanaan FGD dilakukan dengan tema yang bervariasi, termasuk kali ini tentang pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Dari kegiatan ini, kami berharap mendapat masukan dan saran dari pelakunya langsung (UMKM, PKL, dan Koperasi),” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Rabu (24/22021).
Selain masukan, pihaknya juga ingin mengetahui kondisi dan masalah di masyarakat. Utamanya terkait akibat dari pandemi Covid-19. Begitu pula dengan keinginan mereka.
Menurut Iwan, pembangunan daerah tidak lepas dari kekuatan ekonomi kerakyatan.
Terlebih, Kota Magelang sebagai Kota Jasa dengan tulang punggungnya (penopang ekonomi) adalah pelayanan di sektor ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan.
Melalui forum ini, Iwan mengaku, pihaknya mendapat banyak saran, masukan, dan keluhan dari para pelaku ekonomi kerakyatan. Adapun salah satu kendala utamanya adalah pemasaran produk mereka yang perlu diperluas.
“Memanfaatkan kemajuan teknologi bisa menjadi salah satu solusinya. Sekarang, banyak pemasaran produk dengan memanfaatkan teknologi, seperti lewat media sosial (medsos), masuk ke marketplace, dan lainnya,” ucapnya, Senin (22/2/2021).
Untuk itu, lanjut dia, perlu ada pemahaman lebih tentang information technology (IT). Hal ini karena teknologi saat ini jadi kebutuhan untuk pengembangan ekonomi kerakyatan.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang saat ini sudah memiliki aplikasi Magelang Cerdas. Salah satu isi aplikasi tersebut adalah tentang promosi dan pemasaran produk UMKM.
Tak hanya itu, pemerintah kerap pula membuat pelatihan dan pendampingan, termasuk mempertemukan pelaku UMKM dan startup atau pebisnis besar.