Warga Tepus Gunungkidul Sulap Pohon Langka Jadi Bonsai Bernilai Tinggi
Wahyu Iskandar adalah salah satu warga asal Gunungkidul yang menekuni bidang pembuatan bonsai. Sudah sejak beberapa tahun terakhir
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
Saat sudah tumbuh, Wahyu mengatakan perawatannya cenderung mudah.
Antara lain rajin disiram setiap pagi hari serta mencabuti rumput yang jadi hama di media tanaman.
Berkat ketekunannya, kini pria bertubuh tambun tersebut menuai hasil.
Bibit Pohon Santigi untuk bonsai ia jual seharga Rp 50 ribu, namun bentuk jadinya bisa mencapai jutaan rupiah.
"Selain berdasarkan lamanya waktu pembuatan, harga itu diterapkan mengingat Pohon Santigi tergolong langka," kata Wahyu.
Baca juga: Pemerintah Akan Berikan Relaksasi KPR DP 0 Persen untuk Geliatkan Sektor Properti
Meski harganya tinggi, peminat karya Wahyu tergolong banyak.
Apalagi saat pandemi seperti ini, orang berlomba-lomba mencari tanaman hias yang layak menemani waktu senggang di rumah.
Ia mengatakan rata-rata pembeli bonsai buatannya adalah wisatawan yang mampir di kawasan pesisir Tepus.
Alhasil, pembelinya pun ada yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Seluruh kegiatan pembuatan bonsai Wahyu lakukan di rumah pribadinya.
Saat pandemi seperti ini, membuat bonsai pun bisa jadi alternatif membunuh rasa bosan karena berdiam di rumah.
"Yang penting harus sabar, tekun, dan ulet dalam membuat bonsai," ujarnya. (alx)