Jadi Hilir Sungai di DI Yogyakarta, BPBD Bantul Siagakan 20 Pos Desa untuk Antisipasi Potensi Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul siaga menghadapi kemungkinan banjir di wilayah Bantul.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul siaga menghadapi kemungkinan banjir di wilayah Bantul.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengatakan Bantul ada di hilir, sehingga perlu kewaspadaan yang ekstra.
"BMKG sudah memberikan peringatan dini kepada setiap daerah terkait kondisi cuaca ekstrem. DIY saat ini dalam kondisi siaga banjir, otomatis Bantul harus ekstra kewaspadaannya karena paling hilir. Kalau prediksi sesuai realitas, Sleman, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Jatim, Jateng perbatasan Wonogiri hujan, menjadi warning yang tidak bisa disepelekan," katanya, Kamis (18/02/2021).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di DI Yogyakarta Juga Akan Menyasar Pelaku Usaha di Malioboro
Kesiapsiagaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan pos desa.
Ada 20 pos desa yang tersebar di Kabupaten Bantul.
Nantinya, pos desa akan menginformasikan situasi terkini cuaca ekstrem dan potensi bencana yang terjadi.
Tidak hanya pos desa, koordinasi bencana juga disiapkan oleh posko siaga dan relawan.
Dampak hujan yang merata di wilayah DIY tidak hanya berakibat banjir saja, tetapi juga berpotensi tanah longsor.
Pihaknya telah memetakan titik-titik rawan banjir maupun rawan longsor.
Dengan demikian masyarakat yang berada di daerah rawan dapat menyiapkan diri.
"Pos desa sudah kami siapkan sejak awal musim hujan. Ada 20, semuanya di titik rawan banjir dan longsor. Jadi nanti dari pos desa akan mengkomunikasikan melalui HT. Komunikasi tetap berjalan, dan relawan juga kami siagakan," ungkapnya.
Untuk titik rawan banjir, ia menyebut beberapa daerah seperti Tirtonirmolo, Kretek, Bambanglipuro, dan Segoroyoso.
Sedangkan titik rawan longsor antara lain Srimartani, Srimulyo, Sitimulyo, Munthuk, Selopamioro, dan Mangunan.
Ia melanjutkan, banjir di Bantul dapat terjadi jika curah hujan tinggi, durasi panjang, serta merata di DIY.