Kisah Dolop Ki Seno Nugroho

Gatot Jatayu Jadi Youtuber Gara-gara Iseng, Lalu Ditantang Ki Seno Nugroho

Sebagai mantan sopir pribadi, bertahun-tahun berinteraksi tiap hari dan hampir tiap saat, ia memiliki hubungan emosional dan personal dengan Ki Seno

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Gatot Jatayu, Dolop Almarhum Ki Seno Nugroho 

Suatu hari ketika ia mengantarkan Ki Seno mendalang di Cilacap, di perjalanan sempat merekam ucapan almarhum. Saat itu subscripe kanalnya baru sekira 800.

“Mas Seno yang bilang di video, kalau anda ingin bahagia, subscribe channel Gatot Jatayu. Dari situlah mulai berkembang. Mas Seno sangat berperan ke saya dan chanel saya. Perannya sangat penting,” imbuh Gatot.

“Lalu PIN You Tube datang, itu 13 Mei 2020, tepat di ulang tahun pernikahan saya. Saya gajian pertama pas ulang tahun pernikahan. Waktu itu dapat delapan juta sekian. Sudah dirupiahkan,” katanya.

Kanalnya terus berkembang, bahkan semakin pesat sesudah Ki Seno Nugroho meninggal dunia.

Silver Button ia terima tepat saat peringatan 40 hari meninggalnya Ki Seno.

“Saya langsung mikir, ini berkahe Mas Seno tepat 40 hari,” aku Gatot sembari mengatakan, walau ia sudah terkenal sebagai dolopnya dalang Indonesia, tapi merasa biasa saja.

“Saya jane (sebenarnya) biasa saja. Maksudnya, saya tidak terbebani, karena dolop itu nantinya akan jadi warna jika frekuensinya nyambung. Kalau sama Mas Seno udah klik, susah diungkapkan kata-kata. Otomatis ngguyu, gergeran. Suasana unik antic,” katanya.

Gatot menyimpulkan, dolop itu sesuatu yang tidak bisa dibuat. Orang tidak bisa dipaksakan untuk tertawa.

“Anda ketika melihat lucu, ada adegan bikin tertawa, ya tertawa saja. Jangan ditahan. Dolop itu datangnya belakangan. Ndak bisa dolop dulu baru tertawa,” pesan Gatot.

“Nonton wayang kalau dalangnya ndak lucu, ya semalaman ngancing (terkunci), ora iso ngguyu. Itu akan alamiah,” tegas Gatot berbagi pengalaman sebagai dollop dalang Ki Seno Nugroho.

MOMEN GADHING - Ki Gadhing Pawukir Seno Saputro di panggung pentas wayang climen Rabu (10/2/2021) terlihat dalam kondisi kurang sehat. Ia tetap tampil satu babak perang yang tidak dituntaskannya secara utuh. Gading dan Gadhang Prasetyo tampil di pentas memperingati 100 hari meninggalnya Ki Seno Nugroho, sebelum penampilan Ki Manteb Sudarsono.
MOMEN GADHING - Ki Gadhing Pawukir Seno Saputro di panggung pentas wayang climen Rabu (10/2/2021) terlihat dalam kondisi kurang sehat. Ia tetap tampil satu babak perang yang tidak dituntaskannya secara utuh. Gading dan Gadhang Prasetyo tampil di pentas memperingati 100 hari meninggalnya Ki Seno Nugroho, sebelum penampilan Ki Manteb Sudarsono. (TRIBUNJOGJA.COM / Setya Krisna Sumargo)

Ia berharap ke depan masih bisa membuat konten segar dan menghibur masyarakat serta penggemarnya dan penggemar wayang kulit.

Ia pun berharap sepeninggal Ki Seno Nugroho, para pelaku seni, dalang, pengrawit, waranggono, bisa meneruskan semangat Ki Seno, untuk menciptakan Seno Seno baru.

Semua menurut Gatot mendapatkan banyak hal dari kiprah Ki Seno Nugroho.

Harapan lain, ia mengharapkan Gadhing Pawukir dan Gadhang Prasetyo menjadi The next Ki Seno. Syukur bisa melebihi ayahnya.

“Mas Gadhing dan Gadhang lebih semangat meneruskan Ki Seno Nugroho dan mbah-mbahnya,” kata Gatot Jatayu menutup wawancara.

(TribunJogja/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved