Aktivitas Merapi
UPDATE Aktivitas Gunung Merapi : Terjadi Guguran Lava Pijar hingga 1,5 Km Senin Malam dan Pagi Ini
Pada Senin (15/2/2021) malam dan Selasa (16/2/2021) pagi, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar terjauh dalam beberapa pekan terakhir.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas erupsi Gunung Merapi kembali mengalami peningkatan kemarin dan pagi ini.
Pada Senin (15/2/2021) malam dan Selasa (16/2/2021) pagi, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar terjauh dalam beberapa pekan terakhir dengan intensitas cukup tinggi.
Pada Selasa (16/2/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 m ke arah barat daya.
"Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati. Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 m ke arah barat daya," kata petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG, Arif Cahyo Purnomo, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: UPDATE Aktivitas Gunung Merapi : 11 Kali Guguran Lava Pijar Terjadi Hingga Minggu Pagi Ini
Pada periode ini, dilaporkan cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur.
Suhu udara 13.5-25.3 °C, kelembaban udara 75-79 persen, dan tekanan udara 626.9-704.8 mmHg.
Aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya gempa guguran 38 kali dengan amplitudo 3-24 mm dan durasi 12.8-96.8 detik serta gempa hybrid/fase banyak 1 kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.8 detik, dan durasi 9 detik.
Sebelumnya, pada Senin (15/2/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, teramati 9 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 m.
"Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati. Teramati 9 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 m," ungkap Rachmad.
Pada periode ini, cuaca gunung merapi berawan.
Angin bertiup sedang ke arah timur.
Suhu udara 18-20 °C, kelembaban udara 73-76 persen, dan tekanan udara 915-917 mmHg.
Baca juga: BPPTKG: Pagi Ini, Teramati 4 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi, Jarak Maksimum 1 Km
Adapun kegempaan yang terjadi di antaranya gempa guguran 31 kali dengan amplitudo 3-49 mm dan durasi 14-127 detik serta gempa hybrid/fase banyak 1 kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.6 detik, dan durasi 7 detik.
Sementara itu, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyatakan, Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tandasnya. ( Tribunjogja.com )