Desainer Asal Bantul Lelang 15 Busana untuk Penyintas COVID-19
Hasil dari lelang tersebut, nantinya akan disumbangkan untuk penyintas COVID-19 di wilayah Bantul yang membutuhkan.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Desainer asal Bantul, Wahyuningsih Rohadi atau yang lebih dikenal Yunet melelang sebanyak 15 busana batik karyanya dalam acara bertajuk The Glowing Batik for Charity yang digelar di Sleman, Senin (15/2/2021) kemarin.
Hasil dari lelang tersebut, nantinya akan disumbangkan untuk penyintas COVID-19 di wilayah Bantul yang membutuhkan.
Ditemui di sela acara, Yunet menjelaskan harga satu desain busana karyanya sekira Rp 2 juta.
Ia pun berharap, melalui kegiatan ini bisa turut meringankan masyarakat di Bantul yang terpapar COVID-19, terutama mereka yang membutuhkan bantuan pemulihan ekonomi.
"Nanti 75 persen disumbangkan para korban atau orang yang terpapar virus corona, khususnya di Bantul dan 25 persen diberikan ke pondok yatim yang dalam keadaan kesulitan. Sebab tahun ini kasusnya di Bantul meledak yang terpapar COVID-19 dan banyak di kalangan buruh," ujar Yunet.
Baca juga: Presdir JNE Serahkan Donasi 250 Juta untuk Penanganan COVID-19
Melalui kegiatan tersebut, Yunet juga ingin menyampaikan pesan yakni pandemi bukan halangan untuk berkarya.
"Saya akan memberikan contoh kepada semua teman yang bergerak di bidang fashion bahwa apapun yang terjadi di tahun 2020 kemarin tidak semestinya kita hanya duduk diam dan termenung. Justru 2021 ini saatnya menghadirkan sesuatu (karya) yang lebih cemerlang," ujarnya.
Dalam karya-karyanya, Yunet menghadirkan tren busana batik yang lebih modern, baik dari sisi model, desain, maupun motif-motif batik yang sesuai selera masa kini.
Dari segi warna, Yunet mengangkat tema yang lebih cerah yaitu hijau dan emas (green gold).
Yunet menjelaskan, warna hijau dipakai karena menggambarkan kesejukan, dianggap memiliki makna bahwa dalam menyikapi pandemi ini harus dengan hati yang sejuk dan jangan dengan emosional.
Sedangkan warna emas menunjukkan semangat yang harus terus dikobarkan di masa saat ini.
"Saya ambil yang dilaunching the Glowing for Charity dengan perpaduan antara hijau dan gold," ujar Yunet.
"Walau pun di masa pandemi, hijau itu membawa kesejukan, serta kesegaran, sejuk dalam hati kita dan segar dalam raga kita, menyikapi pandemi dengan hati yang sejuk, jangan sampai melaluinya dengan hati emosional karena keadaan. Gold, keemasan artinya apa pun yang terjadi kita harus tetap semangat cetar, terbakar semangat," tambahnya.
Lebih lanjut Yunet menjelaskan, material yang ia kenakan untuk busana karyanya merupakan bahan pilihan.
Baca juga: Dari dan Untuk Masyarakat, Sekelompok Remaja di Yogyakarta Gelar Pasar Gratis di 19 Titik
Model busana yang dilelang dibuat dengan material katun ekslusif dipadu lurik, tenun, payet sehingga tampak sederhana namun elegan.
