Kota Yogya
Penjual Sate di Malioboro yang Merasa Lega PSTKM Longgar hingga Pukul 21.00 WIB
Perempuan yang sudah 6 tahun berjualan sate Madura itu tidak menampik, program PSTKM merugikan dirinya.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Apabila diminta tutup pukul 19.00, maka ia belum bisa menjual apapun.
“Ya, itu pernah, belum sempat kejual sudah suruh tutup,” ujarnya sembari tersenyum.
Baca juga: Sebelum Masuk Kawasan Malioboro, 100 Pengunjung Luar Kota Akan Dites Rapid Antigen Acak Gratis
Semakin ke sini, kebijakan PSTKM yang cukup longgar membuatnya bisa bernafas lega.
Setidaknya, Junati dapat membawa pulang Rupiah ke rumah.
Dengan uang itu, ia bisa menambah pendapatan keluarga untuk hidup anak-anaknya.
“Kalau sekarang lumayanlah sudah kejual beberapa porsi. Libur panjang juga jadi ramai,” tuturnya lagi.
Sate yang ia bawa semuanya adalah sate ayam.
Ada juga campuran daging ayam dan telur puyuh yang juga dibakar dan diberi bumbu kacang.
Rasa satenya enak. Junati tidak membakar terlalu gosong.
Bumbu kacang yang ia taruh diatas sate cukup manis.
Apabila ditambah sambal, rasanya juga lebih nendang dan membuat pembeli ingin terus memakannya.
“Saya senang bisa boleh berjualan lebih lama lagi. Pinginnya ya corona hilang juga,” ucap Junati.
TIDAK JUALAN SAAT HUJAN DERAS
Selain kebijakan PSTKM yang mempengaruhinya, Junati juga terdampak cuaca ekstrem yang sedang melanda DI Yogyakarta.
Ketika hujan deras melanda, ia memilih untuk tidak berjualan.
Baca juga: Libur Imlek, Wisatawan di Malioboro Dibatasi 700 Orang per Hari