Pendidikan

Disdikpora DIY Dorong Guru Gunakan Platform Pembelajaran Daring yang Didukung Kuota Belajar

Kemendikbud telah menyalurkan bantuan kuota internet gratis bagi para siswa, guru, dan dosen untuk mendukung proses pembelajaran daring.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA/ Maruti Asmaul Husna
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyalurkan bantuan kuota internet gratis bagi para siswa, guru, dan dosen untuk mendukung proses pembelajaran daring selama September-Desember 2020.

Namun, pada 2021 ini rencana perpanjangan bantuan tersebut belum dapat terealisasi.

Akibatnya, siswa dan orang tua mengeluhkan kendala kuota internet yang cukup mahal untuk keperluan pembelajaran daring.

Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengungkapkan, dari pengecekan yang pihaknya lakukan, rata-rata kuota belajar siswa masih banyak.

Tingkatkan Efektivitas PJJ, Disdikpora DIY Jalankan Pelatihan Pembelajaran Daring Bagi Guru

Namun, ia memperkirakan kuota internet umum yang habis.

Untuk diketahui, bantuan kuota internet gratis dari Kemendikbud terbagi menjadi dua, yakni kuota belajar dan kuota internet umum.  

“Saya kira rata-rata untuk pulsa kami cek di siswa untuk kuota belajar masih banyak, yang habis mungkin untuk kuota internet umum. Karena 35 GB, yang untuk internet umum hanya 5 GB, sisanya untuk pembelajaran itu masih,” bebernya kepada Tribunjogja.com, Kamis (11/2/2021).

Oleh sebab itu, Didik mendorong kepada para guru agar pembelajaran daring yang diberikan dapat memanfaatkan platform-platform yang didukung oleh kuota belajar.

“Dari situ kami dorong guru agar pembelajarannya untuk menggunakan kuota pembelajaran itu. Untuk Zoom bisa, lalu materi di konten-konten platform kita seperti Jogja Belajar, Rumah Belajar, itu bisa dan tidak berbayar,” jelas Didik.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang siswa yang merasakan kendala kuota untuk pembelajaran daring adalah siswa kelas XI SMAN 11 Yogyakarta, Valentina Bellinda Tiarapitaloka.

Pembelajaran Tatap Muka di Sleman Tunggu Hasil Evaluasi PPKM 

Ia mengungkapkan, kendala terbesarnya menjalani pembelajaran daring hingga kini ialah terkait kuota internet.

“Sudah dari akhir bulan tahun lalu sudah tidak jalan (bantuan kuota internet). Saya sudah tidak menerima kuota lagi,” ucapnya.

Terpisah, orang tua dari 2 siswa kelas 2 SMA dan 1 siswa kelas 2 SMP, Ananta Herry Kurniawan juga merasakan kendala yang sama terkait kuota pembelajaran. 

"Kendala di (kuota) internet dirasakan anak-anak dan orang tua yang kurang secara finansial," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved