Dinas Pariwisata Kulon Progo Gencarkan Wisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan destinasi pariwisata baru berbasis pemberdayaan masyarakat sedang digiatkan di Kabupaten Kulon Progo.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pengembangan destinasi pariwisata baru berbasis pemberdayaan masyarakat sedang digiatkan di Kabupaten Kulon Progo.
Di antaranya Embung Blubuk, Embung Bogor dan Watu Lempeng.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan untuk pengembangan pariwisata itu pihaknya memberikan sentuhan berupa penguatan secara kelembagaan.
Misalnya dengan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) apabila dalam pengembangan wisata itu sudah menjadi kesepakatan antara masyarakat setempat dengan pemerintah desa.
• BREAKING NEWS: Jasad Korban Hanyut di Sungai Kalongan Panggang Gunungkidul Berhasil Ditemukan
Ia juga selalu menyampaikan bahwa dalam membuat destinasi wisata harus memiliki keunikan dan spesifikasi tertentu.
Seperti wisata kuliner Pronosutan View atau terkenal dengan Ubudnya Jogja di Kapanewon Nanggulan yang sudah mulai berkembang.
Pihaknya juga berusaha antara satu titik dengan titik yang lainnya mempunyai keunikannya masing-masing.
Misalnya Embung Blubuk sebagai kawasan agrowisata juga terdapat camping ground dan perahu.
Serta Embung Bogor menjual grojokan air terjun dan wisata religi karena terdapat petilasan Sunan Gesang yang konon sebagai tokoh penyiaran islam yang membangun masyarakat dari sisi budaya dan pertanian.
"Jadi meskipun berada dalam satu aliran sungai yang sama namun yang dijual berbeda-beda," kata Joko saat dihubungi, Selasa (9/2/2021).
Selain pariwisata yang dikembangkan oleh masyarakat, Pemerintah Daerah (Pemda) Kulon Progo juga sedang mengembangkan destinasi wisata Pantai Bidara.
Adapun pengembangan destinasi wisata pantai tersebut saat ini dalam pembuatan master plan.
Sehingga hadirnya Pantai Bidara akan membuat karakter wisata pantai berbeda dari sebelumnya.
Meskipun pantai itu dikembangkan oleh pemerintah, namun tetap berpijak pada pemberdayaan masyarakat.
"Jadi tetap kita perkuat kelembagaannya. Serta menjalin komunikasi dan pemberian fasilitasi untuk bisa mengakses dana," ungkapnya.
• Oknum Pembuat KTP Palsu di DI Yogyakarta Diringkus Polisi, Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
Sebab, kata dia Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kulon Progo yang terhitung kecil harus pintar mencari peluang baik di provinsi maupun pusat.
"Sehingga ketika kami melangkah tetap memperhitungkan dan memetakan kira-kira nanti bisa di back up melalui anggaran apa. Jadi masyarakat tidak hanya merasa didorong melainkan juga diberikan suplai amunisi," terangnya.
Terlebih Dinas Pariwisata Kulon Progo juga akan mempersiapkan penginapan yang bisa dijadikan pemicu para wisatawan agar lebih lama tinggal saat mengunjungi destinasi wisata tersebut. (scp)