JAGA HARAPAN, Toko Semangat Baru di Jalan Pajeksan Tetap Pajang Lampion Imlek di Masa Pandemi
Warna merah menyala terlihat semarak di Toko Semangat Baru yang terletak di Jalan Pajeksan No 1, Ngupasan, Kota Yogyakarta.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warna merah menyala terlihat semarak di Toko Semangat Baru yang terletak di Jalan Pajeksan No 1, Ngupasan, Kota Yogyakarta.
Lampion dan sederet ornamen Imlek yang identik dengan warna merah tetap menghiasi toko, meski tidak banyak pembeli yang keluar masuk.
Kue-kue keranjang tetap dipajang di depan, dipersiapkan manakala ada orang yang membutuhkan untuk merayakan tahun baru Imlek yang sebentar lagi tiba.
Jalan Malioboro dan sekitarnya yang tampak lengang tidak menyurutkan semangat para pegawai Toko Semangat Baru untuk membantu pembeli mendapatkan apa yang diinginkan.
• Antisipasi Imlek, Satpol PP Akan Lakukan Razia Surat Rapid Antigen di Perbatasan DI Yogyakarta
“Ya kami tetap pajang (lampion dan ornamen Imlek). Alasannya biar nambah semangat,” ungkap Pemilik Toko Semangat Baru, Luciana Iin kepada Tribun Jogja, Senin (8/2/2021).
Dari pintu masuk ke dalam, toko itu konsisten mendekorasi puluhan pernak-pernik Imlek yang meriah.
Petasan lampu ataupun imitasi kembang sakura ditata sedemikian rupa agar tetap cantik ketika dilihat.
Warna merah yang menyatu itu kemudian memberikan kesan berani serta gemerlap di tengah masa yang abu-abu ini.
Penataan tersebut memang bukan tanpa sebab. Toko Semangat Baru adalah salah satu usaha yang terdampak pandemi Virus Corona dan kebijakan di DIY.
Penjualan saus masakan, jajanan, minuman kaleng dan botolan serta sederet aksesori Imlek tak meningkat banyak pasca satu tahun pandemi menghantam.
Maka, sesuai dengan nama Toko Semangat Baru, Iin enggan menyerah dengan keadaan meski tidak ada yang tahun kapan Virus Corona hilang dari permukaan.
“Kalau ditanya bagaimana penjualannya ya, terasa menurun sekali, hingga 60-70 persen. Mall, restoran, dan hotel juga kan tidak ada agenda perayaan,” katanya lagi.
Iin mengerti, perayaan Imlek tahun ini diiringi rasa keprihatinan semua kalangan terhadap penyakit Covid-19 yang merenggut banyak nyawa.
Ia sudah paham, pembeli akan turun di Hari Raya Imlek kali ini karena ingin merayakan dengan balutan kesederhanaan dan tidak mendekorasi.