Kabupaten Klaten
Banjir Mulai Surut, Warga Pesu Klaten Mulai Bersih-bersih Rumah
Banjir Mulai Surut, Warga Pesu Kecamatan Wedi Klaten Mulai Bersih-bersih Rumah
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pasca dilanda banjir akibat guyuran hujan deras serta jebolnya tanggul sungai Slegrengan Kamis malam pekan lalu, puluhan warga Desa Pesu, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, mulai membersihkan rumah mereka, Minggu (7/2/2021).
Pantauan Tribun Jogja di Dukuh Mawen, Desa Pesu sekitar pukul 10.00 hingga pukul 12.00 air tampak sudah mulai surut. Meski begitu sejumlah rumah dan jalan-jalan kampung masih terlihat digenangi air setinggi sekitar 10 sentimeter.
Puluhan warga dukuh tersebut memanfaatkan momen air yang mulai surut itu untuk membersihkan rumah dari bekas banjir.
Sejumlah warga juga tampak menjemur kasur, bantal, surat-surat berharga hingga barang-barang elektronik yang basah saat diterjang banjir itu.
Seorang warga Dukuh Mawen, Winarsih (39) menjadi salah satu keluarga yang ikut terdampak akibat terjangan banjir tersebut mengaku baru bisa bersih-bersih rumah pada Minggu ini.
"Air baru mulai surut hari ini. Kamis malam tanggul jebol, Jumat dan Sabtu air masih tinggi dan kami masih ngungsi, jadi belum bisa bersih-bersih. Ini hari pertama bersih-bersih rumah karena air sudah mulai surut," ujarnya.
• Banjir, Tanggul Jebol hingga Pohon Tumbang Dilaporkan Melanda 12 Desa dari 4 Kecamatan di Klaten
• Berikut Daftar Wilayah Potensi Banjir di Indonesia Menurut BMKG, Salah Satunya DIY
Ia menceritakan, saat banjir melanda dirinya beserta anak-anaknya sempat naik ke atas genteng rumah untuk menyelamatkan diri. Hal itu karena ketinggian air hingga mencapai 1 meter lebih.
"Waktu itu airnya deras sekali dan juga tinggi. Lalu saya naik ke atas atap rumah bersama keluarga untuk menyelamatkan diri. Sebelum akhirnya di evakuasi oleh relawan," jelasnya.
Sementara itu, Mardioto (60) warga Dusun Mawen lainnya juga mulai membersihkan rumahnya pascadilanda banjir tersebut.
Ia bersama anak-anaknya tampak sibuk menguras sisa-sisa air yang masih ada di dalam rumahnya.
"Iya betul. Ini hari pertama bersih-bersih rumah. Mudah-mudahan hari cerah dan nggak hujan lagi," ucapnya.
Mardioto bercerita jika, pagar depan rumahnya sepanjang 3 meter dengan ketinggian 1,5 meter ikut roboh dihantam banjir tersebut.
Selain itu sejumlah ijazah dan surat-surat berharga yang ada di rumahnya juga ikut terendam.
"Ini pagarnya bisa roboh karena air begitu deras. Saya waktu air mulai naik langsung ngungsi ke rumah saudara di desa sebelah. Pas pulang hari ini baru ketahuan pagar roboh," ucapnya.
Kepala Desa Pesu, Budi Hartono mengatakan jika jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Dusun Mawen sekitar 125 KK yang tersebar di tiga Rukun Tetangga (RT).