Kota Yogya

Kerusakan Deretan Material Anyar di Kawasan Tugu Yogyakarta, Kontraktor: Kami Siap Bertanggungjawab

Pelaksana proyek penataan kawasan Tugu Yogyakarta mengaku siap bertanggung jawab secara penuh untuk memperbaiki kerusakan deretan material.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Papan proyek kembali dipasang di kawasan Tugu Pal Putih seiring pembenahan beberapa kerusakan oleh pihak ketiga, Kamis (4/2/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM - Pihak pelaksana proyek penataan kawasan Tugu Yogyakarta mengaku siap bertanggung jawab secara penuh untuk memperbaiki kerusakan deretan material yang dijumpai di lapangan.

Terlebih, statusnya sejauh ini masih dalam masa pemeliharaan.

Pimpinan PT Sari Gunung Mataram Sakti, Nanang Sukrisno, mengatakan bahwa pihaknya akan memperbaikinya selama proyek tersebut masih menjadi kewenangan pihak ke tiga.

Sehingga, bagaimanapun juga perusahaannya pun wajib pasang badan terkait polemik kerusakan itu.

Belum Genap Dua Bulan, Wajah Baru Kawasan Tugu Yogyakarta Sudah Mengalami Kerusakan

"Masa perawatannya enam bulan, masih menjadi kewajiban kami. Bahkan, misalkan nanti setelah enam bulan ada yang rusak lagi, ya kita tetap siap memperbaikinya, ini semua untuk Yogyakarta," ujarnya, Jumat (5/2/2021).

Ia menegaskan, bahan baku yang digunakan untuk proyek senilai Rp9,5 miliar tersebut sudah seusai dengan spesifikasi.

Menurutnya, terkait kerusakan di sektor perbetonan, lebih disebabkan oleh faktor deadline.

Menurutnya, beton dipaksakan harus dibuka, sebelum waktunya.

"Harusnya kan 14 hari baru boleh dilewati. Tapi, kemarin itu cuma satu minggu sudah dibuka, jadi ya risikonya seperti itu. Makanya, setelah perbaikan ini, sebelum umur beton 14 hari, sebaiknya jangan boleh diinjak dulu," ujarnya.

"Manhole yang rusak juga akan kita perbaiki. Sekarang baru dilas dulu, karena penggantinya masih kita order. Besok pasti langsung kita ganti itu, ya," tambah Nanang.

Forpi Eksekutif dan Legislatif Perketat Pengawasan Proyek Penataan Tugu Yogyakarta

Ia tak menampik, padatnya arus lalu lintas di persimpangan Tugu, sedikit banyak turut berkontribusi, dalam kerusakan deretan material tersebut.

Sebab, selama proyek digarap, pihaknya tak bisa menutup penuh arus lalin, sehingga diterapkan pengerjaan segmen per segmen.

"Selain itu, waktunya juga mepet. Ibarat belum umurnya ya, atau jatahnya dibuka, tapi sudah harus dibuka, karena untuk traffic. Kendala kami di awal itu. Jadi, bisa dibilang betonnya memang belum benar-benar matang," katanya.

"Idealnya, lebih lama lebih bagus, tapi kan tidak bisa seperti itu, harus disesuaikan dengan kontrak. Ya, pada intinya, kami siap bertanggungjawab. Bahkan, sampai melewati batas waktu pemeliharaan," pungkas Nanag. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved