Kriminalitas

Kasus Klitih Masih Marak di DI Yogyakarta, Polisi Imbau Orangtua Kontrol Aktivitas Anak

Polisi mengimbau masyarakat, orangtua dan pelajar lain untuk memperhatikan aktivitas yang terjadi di malam hari.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ardhike Indah
Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, AKP Riko Sanjaya SH SIK 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pada tahun 2021, setidaknya sudah ada dua kasus geng klitih beraksi di seputaran Kota Yogyakarta.

Yang pertama, terjadi di Jalan Gambiran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu 20 Januari 2021.

Kasus tersebut sempat mencuat di media sosial Twitter dan banyak mendapat perhatian warganet karena lima pelaku membacok tiga korban yang baru pulang dari main playstation.

Tiga korban itu dibacok dan salah satu dari mereka harus dirawat inap karena menderita luka cukup parah.

Sabet Dua Pelajar di Mantrijeron, 6 Anggota Geng Klitih Diamankan Polresta Yogyakarta

Dalam 12 jam, Polsek Umbulharjo berhasil menangkap kelima pelaku dan menjebloskan ke penjara.

Kelimanya mengakui akan tawuran dengan geng musuh dan mengira tiga orang itu adalah bagian dari geng lawan.

Kasus kedua, baru saja dibuka oleh Polresta Yogyakarta Jumat (5/2/2021), enam pelaku klitih dibekuk oleh polisi karena terbukti menganiaya dua orang pelajar di Jalan Parangtritis Km 3, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (6/1/2021) ketika dua pelajar baru pulang dari menjenguk orang di daerah Sewon, Bantul.

Ketika hendak pulang ke Sleman pukul 04.00 WIB, mereka malah dianiaya oleh pelaku klitih.

Kronologi 6 Geng Klitih Bacok 2 Pelajar di Yogyakarta, Pelaku Bersenjatakan Pedang dan Gir Motor

Korban dilempar gir dan motor mereka dirusak ketika mereka kabur lari ke sebuah warung di Kemantren Mantrijeron.

Para pelaku yang membacok dan menganiaya di waktu berbeda itu berasal dari geng yang sama.

Fokus para pelaku adalah tawuran dengan geng lain yang mereka anggap sebagai musuh.

Namun, dalam dua peristiwa itu, geng tersebut selalu tidak tepat sasaran.

Justru, orang-orang yang mereka bacok atau aniaya bukanlah dari geng musuh, melainkan masyarakat awam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved