Buah Bibir
Tika Sari, Suka Tantangan dan Gemar Mencoba Hal Baru
“Dulu pas masih sekolah, aku memang diwajibkan sama keluarga untuk mencoba hal baru setiap tahun. Misal, ekstrakurikuler, banyak yang pernah
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Bekerja di brand baru membuat Tika mendapat keleluasaan untuk menciptakan sistem kehumasan yang cocok.
“Di waktu yang bersamaan, kita dikasih kertas putih kosong untuk menciptakan sistem dan cuma dikasih puzzle apa sih yang diinginkan pemilik. Jadi aku suka bantu mereka jalan di awal,” ungkapnya.
Pengalaman menjadi PR pusat perbelanjaan membuat Tika banyak belajar tentang pengembangan brand.
Pembelajaran di dunia industri itu memantapkan dirinya untuk membangun usaha sendiri pasca tak lagi menjadi PR perusahaan.
Dua usaha yang ia bangun, Fee-Ka dan Mirare itu ia kerjakan bersamaan saat dirinya masih menjadi PR.
Dalam usaha, Tika mengedepankan detail dan tidak asal dalam menciptakan produk.
Mulai dari manajemen keuangan hingga warna logo untuk brand ia pikirkan dengan seksama.
“Kalau sebagai agensi digital, ya sama saja dengan PR sih sebenarnya karena mengajak klien percaya dengan agensi ini,” jelasnya.
Sayang, pandemi ini membuatnya cukup sulit untuk berhubungan dengan klien secara intens.
Hal ini lantaran banyak pertemuan hanya melalui aplikasi Zoom atau chat semata.
Baca juga: Pemkab Sleman Berencana Perpanjang Lagi Status Tanggap Darurat Gunung Merapi
Namun ia tidak patah semangat dan justru menerima tantangan tersebut.
“Kalau bertemu kan enak, bisa chit-chat, bisa ngobrol banyak,” tutur Tika.
Dari pengalaman yang sudah dilakukan, Tika tahu, belajar dari beberapa hal membuatnya ikut memahami banyak hal pula.
"Intinya mau umur berapapun, kita harus haus akan belajar sesuatu yang baru. Dari situ, kita akan banyak mendapat pelajaran dalam hidup. Siapa tahu, ketika punya kegiatan baru yang enggak pernah disangka ternyata kita bagus di situ, kemudian menjadi sesuatu yang kita mahir,” tandasnya. (ard)