Kisah Inspiratif
Meski dalam Keterbatasan, Mahasiswa UIN Yogyakarta Ini Tetap Semangat Berjualan Camilan Keliling
Keterbatasan penglihatan tak membuat Gilang Rizki Endrayana (23), menyerah dengan keadaan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Mereka kulakan, lalu dikemas dan dijual di pasaran.
Selain jualan keliling, ia juga mulai memanfaatkan instagram untuk berjualan.
"Penjualan online baru merintis lagi karena sudah dari lama dan sempat berhenti posting. Namun, sambil jualan keliling ini, saya sambil promosi. Jualan sudah sejak tahun 2017, pertengahan. Sekitar 3-4 tahun. Kami bungkusin sendiri. Kulakan dulu, terus nanti dipress, dikemas pakai plastik ala milenial," katanya.
Selama berjualan tak jarang ia menemui kesulitan.
Namun, lebih banyak yang mendukung usahanya dengan membeli camilannya.
Pernah hanya satu atau dua camilan saja yang laku, tapi keesokan harinya ia tetap berjualan demi menambah penghasilan.
Terlebih saat pandemi seperti ini, ia harus berusaha lebih keras.
"Omset ga ngitung, karena pandemi itu kan. Yang penting ada. Kalau misal ngga ada, syukurin aja. Orangtua di Brebes awalnya ga mendukung, tapi karena orang rantau harus ada yang lain," tuturnya.
Baca juga: Mahasiswa UIN Ciptakan Alat Praktikum Ramah Difabel
Saat PSTKM ini, Gilang juga harus berpikir lagi karena ada aturan jam tutup operasional.
Padahal, ia sering berjualan di dekat toko-toko ramai untuk menarik pembeli.
Oleh karena itu, pukul 19.00 WIB harus tutup.
"Kesulitan tak ada. Cuma satu PSBB, pembatasan warung. Saya mangkalnya di warung ramai. Tapi karena tutup jam 7, jadinya pulang. Ngikutin alur sekarang PSBB jam segini. Berangkatnya kesorean ya konsekuensi. Belum kalau ujan," katanya.
Gilang pun masih berniat mengembangkan usahanya agar lebih maju.
Siapa tahu dari hasil jualan keliling sekarang, ia bisa merintis usaha lagi yang lebih berkembang.
"Rencana lain, jualan pasti. Merintis usaha siapa tahu besoknya entah onlinenya yang naik atau bagaimana. Rencana lain pasti ada. karena yang namanya usaha, kita tidak bisa berhenti. Inovasi makin banyak, sehingga mau ga mau harus ngikutin," pungkasnya.( Tribunjogja.com )