Erupsi Gunung Merapi

ERUPSI Gunung Merapi : Wajib Mengungsi Hanya untuk Kelompok Rentan

Kewajiban mengungsi hanya untuk kelompok rentan saja, misalnya balita, anak-anak, difabel, lansia, perempuan hamil dan menyusui.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar rapat evaluasi penanganan darurat erupsi gunung Merapi, di gedung Setda Sleman, Jumat (29/1/2021). 

"Yang tidak rentan, kemudian ada saudaranya, ada istrinya, mengungsi. Maka dia ikut ke pengungsian juga nggak papa," ujar Joko.

Mereka akan diungsikan di Barak Purwobinangun hingga waktu yang belum ditentukan, sembari menunggu sampai aktivitas gunung merapi kembali normal dan aman. 

Lebih lanjut, Joko mengungkapkan, rapat evaluasi penanganan darurat erupsi Gunung Merapi diikuti sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam rapat tersebut, masing-masing OPD diminta untuk memberikan upaya penanganan kepada warga pengungsi.

Semisal, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan diminta kesiapannya untuk mengatur ternak warga.

Kemudian, soal jalur evakuasi menjadi tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP). 

Lalu, Dinas Perhubungan diminta untuk mengatur kesiapan mengenai lampu penerangan.

Baik penerangan yang ada di jalur evakuasi maupun di barak pengungsian.

"Jadi kami semua evaluasi dan menyusun langkah apa yang harus disiapkan sesuai Tupoksi masing-masing," kata Joko. 

Baca juga: BPBD DIY Siagakan 12 Barak Pengungsian untuk Antisipasi Erupsi Gunung Merapi

Adapun soal evaluasi pengungsian di Barak Glagaharjo, menurut dia, semua sudah berjalan bagus, bahkan warga mengapresiasi.

Sebab pelayanan kepada para pengungsi dilakukan dengan luar biasa. 

Lurah Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Suroto mengatakan, warga pengungsi di Barak Glagaharjo resmi dipulangkan pada Selasa (26/1/2021) lalu.

Namun sehari setelah itu, terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi hingga meluncurkan awan panas cukup besar pada Rabu (27/1/2021) sore.

Hal itu memaksa sejumlah warga Kalitengah Lor, berlarian dan berkumpul di titik kumpul.

Kemudian, karena warga merasa tidak nyaman, pada malam harinya, kembali ke pengungsian. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved