Nasional

Melihat Potensi Gempa Bumi Sesar Lembang, Dipantau Sejak 1963 Silam

Indonesia merupakan kawasan rawan bencana gempa bumi karena banyak sesar aktif. Salah satunya Sesar Lembang

Editor: Hari Susmayanti
Sumber: Buku Peta Gempa Indonesia, PusGeN, 2017)(Buku Peta Gempa Indonesia, PusGeN, 2017
Gambar 1. Peta zona pertemuan lempeng aktif serta kemenerusan sesar aktif di Kepulauan Indonesia 

2. Gempa dangkal pernah sangat merusak

Tercatat aktivitas gempa bumi yang disebabkan oleh Sesar Lembang pernah terjadi dengan kedalaman yang relatif dangkal.

Daryono mengungkapkan gempa itu terjadi pada 28 Agustus 2011 berkekuatan M 3,3 dengan kedalaman sangat dangkal.

Gempa tersebut mengakibatkan dampak signifikan, menyebabkan sebanyak 384 rumah rusak di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Kendati demikian, catatan aktivitas gempa di jalur Sesar Lembang tidak semuanya merusak.

Sebab, keaktifan sesar ini juga diindikasi dengan adanya aktivitas gempa-gempa kecil yang masih terjadi di sepanjang jalur Sesar Lembang.

Seperti gempa Sesar Lembang yang pernah terjadi pada 14 Mei 2017 dan 18 Mei 2017 dengan kekuatan M 2,8 dan M 2,9.

Dampak gempa bumi yang dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI, tetapi tidak menimbulkan kerusakan.

Baca juga: ERUPSI Gunung Merapi : Awan Panas Meluncur Sejauh 2 km, Hujan Abu Tipis Melanda Sebagian Boyolali

Baca juga: ERUPSI Gunung Merapi : Warga Turgo Bersiap Mengungsi di Barak Purwobinangun

3. Pergeseran Sesar Lembang cenderung mengiri

Pemantauan dan kajian gempa di Sesar Lembang terus semakin maju.

Berdasarkan penelitian Supendi dkk (2018) yang dipublikasikan di jurnal Geoscience Letters, studi dilakukan dengan menggunakan jaringan sensor gempa regional milik BMKG.

Selama periode 2009-2015, telah mengidentifikasi empat kejadian gempa bumi di sepanjang jalur Sesar Lembang.

"Hasil mekanisme sumbernya menunjukkan sesar geser mengiri atau left-lateral faulting," kata Daryono.

Studi lain oleh Nugraha dan Supendi (2018) yang dipublikasikan dalam Journal of Physics menunjukkan dua kejadian gempa pada 14 dan 18 Mei 2017 yang terjadi di sesar aktif gempa ini.

"Dari hasil penelitian itu, kedua gempa tersebut juga memiliki mekanisme sesar geser mengiri," imbuh Daryono.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved