Yogyakarta

Begini Pendapat Pakar Epidemiologi Soal 6 Warga Bantul yang Terpapar Covid-19 untuk Kedua Kalinya

Begini Pendapat Pakar Epidemiologi Soal 6 Warga Bantul yang Terpapar Covid-19 untuk Kedua Kalinya

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Hari Susmayanti
tangkapan layar Webinar 'Refleksi Pencegahan dan Pengendalian Covid: Apa yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pandemi di 2021?' yang diselenggarakan Program Magister IKM FKKMK UGM, Selasa (22/12/2020).
dr Riris Andono Ahmad dalam Webinar 'Refleksi Pencegahan dan Pengendalian Covid: Apa yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pandemi di 2021?' yang diselenggarakan Program Magister IKM FKKMK UGM, Selasa (22/12/2020). 

"Nah kembali, tanpa ada referensi evidence yang kuat, saya tidak bisa mengatakan secara pasti bahwa ini seperti ini. Saya belum punya referensi apa dia lebih berat atau tidak (kasus reinfeksi)," sambungnya. 

Terkait durasi imunitas alami yang muncul pada tubuh seseorang pasca terinfeksi Covid-19, Riris menuturkan, ada banyak pendapat mengenai ini. 

"Setelah terinfeksi, itu juga belum terlalu jelas. Ada yang bilang bertahan cukup lama, ada yang bilang 3 bulan setelah itu turun, ada yang bilang 6 bulan.

Ini kan masih sesuatu yang sangat pendek, baru satu tahun, jadi seberapa durasinya akan bertahan itu kita juga tidak tahu karena untuk bisa tahu itu kita harus melakukan penelitian secara kohort," bebernya. 

Adapun untuk melakukan penelitian kohort tersebut, menurut Riris, tidak banyak orang yang melakukan.

Sebab harus mengikuti kondisi pasien hingga jangka waktu cukup lama, bahkan hingga setelah sembuh masih harus diikuti perkembangannya. 

Dari fenomena kasus reinfeksi ini, Riris mengingatkan masyarakat agar menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) sebagai suatu keharusan.

Sebab, bagi orang yang pernah terinfeksi Covid-19 pun kemungkinan  tertular kembali masih tetap ada. Pun bagi orang yang telah menerima suntik vaksin. 

"3M itu suatu keharusan karena kalau tidak melakukan 3M risiko penularan masih tetap ada, bahkan juga terkait adanya vaksin sekali pun.

Kita tahu bahwa orang yang sudah divaksin pun bisa terkena Covid-19. Bukan karena vaksinnya tidak bekerja, tetapi karena tertularnya ketika vaksinnya belum bisa bekerja," ungkapnya. (Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved