Jatuh Bangun Kiper Muda PSS Sleman Dimas Fani Firmansyah, Incar Posisi di Skuad Utama

Mempunyai ambisi bermain bola sewaktu kecil, bisa datang pada siapapun, namun tidak semua yang bermain dari anak-anak

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok PSS
Kiper Muda PSS Sleman Dimas Fani Firmansyah 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mempunyai ambisi bermain bola sewaktu kecil, bisa datang pada siapapun, namun tidak semua yang bermain dari anak-anak itu akan tumbuh sebagai pesepakbola.

Sebagaimana Dimas Fani Firmansyah, pemain yang beroperasi di bawah mistar gawang dan baru saja promosi ke tim senior PSS Sleman, sudah bermain sepak bola sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Bahkan ia menjadi perwakilan sekolahnya untuk mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Daerah (POPDA) di kampung halamannya, Pati, Jawa Tengah.

Namun proses yang harus dilewati Fani, sapaan akrabnya, tidaklah mudah. Semangat harus dijaganya jika ingin permainannya terhenti karena kesibukan lain.

Baca juga: Mengapa Cuaca Tetap Panas di Saat Musim Hujan? Berikut Penjelasan BMKG Yogyakarta

Baca juga: AC MILAN: Curhatan Ibrahimovic Merasa Sendirian di Depan & Eksperimen Gagal Stefano Pioli

Hingga duduk di bangku SMA, Fani berhasil masuk skuad Persipa Pati untuk bertanding di Liga 3 regional Jawa Tengah, namun karirnya tidak moncer.

Kontrakpun harus berakhir. Lantaran semangat Fani untuk bermain masih tinggi, ia mengikuti beberapa laga tarkam.

Pada suatu kesempatan, ia bertemu dengan pelatih Persiku Kudus saat sedang bermain tarkam.

Kabarnya ia punya info ada seleksi pemain untuk tim Liga 3 regional Yogyakarta, PS Gama.

Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Fani, dan menjalaninya selama satu tahun.

Belum merasa puas, pria yang memiliki tinggi 175 sentimeter ini, kemudian ikut seleksi bersama akademi PSS Sleman U20.

Walhasil, kerja kerasnya tercapai, Fani berlatih lebih keras.

Di samping itu, ia juga mulai masuk kuliah di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan D4 Pembangunan Ekonomi Kewilayahan.

"Waktu itu sekalian nyari klub yang ada messnya juga, supaya ngeringanin beban orang tua," katanya pada Tribun Jogja, Minggu (24/1/2021).

Ia harus membagi waktu latihan dan kuliah, terkadang harus mengorbankan salah satunya.

Namun, orang tua Fani berpesan, agar tetap fokus pada kuliah di samping juga bermain sepak bola.

Kompetisi Elite Pro Academy dimulai, namun sayang, Fani tidak bisa berbicara banyak, ia hanya menjadi pelapis kiper utama.

Tidak satupun pertandingan yang dicicipinya kala itu.

Fani sadar, tidak ada jalan pintas untuk menuju skuad utama.

Kerja keras adalah caranya untuk membidik tujuan itu. Akhirnya di kampus ia juga ikut dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) futsal.

Posisi yang dimainkannya sama, sebagai pertahanan terakhir timnya, penjaga gawang.

Dari sana tergambar, jika semangat Fani tidak padam karena tidak merasakan kompetisi secara langsung.

Upaya itu berbuah hasil, awal 2020 lalu bulan Januari, ketika malamnya ia dihubungi manajemen untuk ikut pemusatan latihan selama tiga pekan di Jakarta, bersama empat pemain lain dari PSS Sleman U20.

Fani sempat turun ketika melawan Barito Putera.

"Alhamdulillah, saya malah dipanggil duluan ke tim senior dari U20," ujarnya.

Baca juga: Belajar Tatap Muka Ditunda, Disdik Klaten Maksimalkan Zoom Meeting untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Baca juga: BPPTKG: Erupsi Gunung Merapi Diprediksi Efusif ke Barat Daya, Probabilitas Eksplosif 20 Persen

Akhirnya, Fani mendapat kontrak terhitung sejak Maret 2020 lalu di tim senior PSS Sleman. Tetapi, Fani urung bisa merasakan gegap gempita Liga 1 Indonesia, kondisi kahar (force majeure) melanda seluruh belahan dunia.

Lagi-lagi ia harus merasakan dulu pahit getirnya dinamika sepak bola Indonesia.

Debutnya tertunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan.

Fani hanya berharap jika ini bukanlah akhir dari karirnya. Apalagi kontraknya di PSS Sleman akan habis bulan Februari mendatang.

"Saya pengen kontraknya diperpanjang, karena belum nunjukin kemampuan di tim senior PSS, saya juga pengen ngincer posisi di Timnas Indonesia," pungkasnya. 

Maka pada kesehariannya sekarang di kampung halaman, ia fokus merampungkan kuliah daringnya, dan sesekali berlatih bersama kiper kawakan PSIS Semarang Joko Ribowo.(tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved