Serie A
AC MILAN: Curhatan Ibrahimovic Merasa Sendirian di Depan & Eksperimen Gagal Stefano Pioli
Rossoneri sebernarnya tampil apik sejak awal pertandingan, tetapi entah mengapa Gianluigi Donnarumma dkk kemudian kendur
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Zlatan Ibrahimovic enggan membuat alasan karena tim AC Milan dikalahkan 3-0 Atalanta di San Siro dini hari tadi.
Rossoneri sebernarnya tampil apik sejak awal pertandingan, tetapi entah mengapa Gianluigi Donnarumma dkk kemudian kendur dan memberikan ruang bagi tetangga mereka, Lombardy.
Cristian Romero membuka keunggulan tim tamu dengan sundulan jarak dekat, kemudian Josip Ilicic menggandakan keunggulan di babak kedua dari titik penalti setelah disikut oleh Franck Kessie.
Penderitaan bertambah karena Duvan Zapata membuat skor menjadi 3-0 di akhir pertandingan, tetapi hasil imbang Inter melawan Udinese membuat Diavolo tetap di puncak klasemen Liga Italia.
Tentang kekalahan 0-3 dari Atalanta, Ibra menyebut beberapa hal yang membuat pasukan Stefano Pioli takluk dari tim tamu.
banyak hal dalam tim Merah-Hitam yang harus diperbaiki untuk pertandingan berikutnya.

“Kami melewatkan banyak hal hari ini. Saya tidak ingin memiliki banyak alasan, kita harus jalani pertandingan untuk mendapatkan hasilnya,” kata Ibarahimovic kepada Sky Italia dikutip Tribun Jogja dari MilanNews via SempreMilan.
“Hari ini kami tidak berhasil. Sekarang yang terpenting adalah pulih dan memikirkan pertandingan berikutnya.”
Ibra menggarisbawahi bahwa absennya beberapa pemain mungkin memengaruhi performa tim, tetapi menurutnya ia tidak dapat dijadikan alasan atas kekalahan di kandang.
“Dalam 38 pertandingan kami hanya kalah dua kali. Ketika ada begitu banyak pemain yang absen, pemain yang tidak memiliki banyak pengalaman dan yang memiliki sedikit pertandingan di Serie A masuk. Bukan alasan. Kita harus berjuang dan berkorban. Kami adalah juara musim dingin tapi itu tidak memberi saya apa-apa."
Ibrahimovic juga membeberkan faktor yang memicu kekalahan telak Milan di kandang dari Atalanta.
“Di babak pertama saya merasa sendirian, ketika saya mendapatkan bola seseorang harus dekat dengan saya. Bukannya saya merasa sendirian, tapi itu juga bisa menjadi tekanan dari Atalanta. ”
Sedangkan tentang Mandzukic, menurutnya pemain baru Rossoneri itu telah menunjukkan kapasitas dan kelasnya di laga debutnya berseragam Merah-Hitam.
“Dia tidak banyak bicara, Anda bisa lihat. Saya mencoba menyambutnya dalam bahasa Slavia, dalam bahasa Italia.
“Pelatih bertanya apakah dia ingin mengatakan sesuatu kepada tim dan dia berkata tidak.
