Erupsi Gunung Merapi
Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Jadi Daya Tarik, BPPTKG Imbau untuk Tetap Jauhi Radius Bahaya
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menjelaskan, fenomena guguran lava pijar
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi.
Sejak memasuki fase itu, tak jarang material vulkanik terlontarkan dari gunung setinggi 2.968 mdpl.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menjelaskan, fenomena guguran lava pijar Gunung Merapi bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas.
Baca juga: Sebanyak 10 Tokoh dan Pejabat Bakal Ikuti Program Vaksinasi Perdana Covid-19 di Kabupaten Magelang
Baca juga: Prediksi Peruntungan 12 Shio Senin 25 Januari 2021: Tetaplah Tersenyum, Biar Semesta yang Menjawab
"Khususnya fotografer di sini bisa mengabadikan peristiwa alam yang luar biasa," terang Hanik belum lama ini.
Kendati demikian, BPPTKG Yogyakarta mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi radius bahaya saat hendak mengabadikan fenomena alam tersebut.
Yakni sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Selain itu masyarakat juga diingatkan agar tak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah situasi COVID-19.
Baca juga: Mulai 26 Januari 2021, Satpol PP DI Yogyakarta Bakal Sita KTP Pelanggar Prokes
Baca juga: Satpol PP Catat 955 Pelanggaran Selama PSTKM di DI Yogyakarta
Jika saja warga menyaksikan fenomena alam itu secara bersama-sama.
"Berhubung masih pandemi dan jumlah masih terus meningkat. Kita tetap bisa menikmati alam dengan menjalankan protokol COVID-19 dengan ketat. Segera, bencana alam dan non alam bisa segera berakhir," paparnya. (tro)