Bisnis

Stabil, Harga Daging Sapi di Gunungkidul Tak Terpengaruh Gejolak Jabodetabek

Lonjakan harga daging sapi di Jabodetabek tidak mempengaruhi harga daging sapi di Kabupaten Gunungkidul.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Suasana lapak penjualan daging sapi di Pasar Argosari Wonosari, Gunungkidul pada Kamis (21/01/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Beberapa hari terakhir, harga daging sapi mengalami lonjakan di wilayah Jabodetabek.

Situasi tersebut berujung pada mogoknya para pedagang daging sapi di sana.

Meski begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh pada harga daging sapi di Kabupaten Gunungkidul.

Harganya pun cenderung stabil sejak awal tahun.

Karni, seorang penjual daging sapi di Pasar Argosari Wonosari mengungkapkan harga daging sapi nyaris tidak ada perubahan.

Baca juga: PT Pos Perpanjang Penyaluran BST di Gunungkidul hingga Hari Ini

"Ya rata-rata sekilo daging sapi harganya Rp 130 ribu paling tinggi di sini. Sejak libur kemarin seperti itu," kata Karni, ditemui pada Kamis (21/01/2021).

Menurutnya, daging sapi yang dijual sebagian besar jenis lokal.

Terutama berasal dari Gunungkidul, mengingat wilayah ini termasuk sentra produksi daging sapi.

Karni pun menyebut situasi pandemi juga membuat pembelian daging sapi jadi lebih sapi. Para pedagang pun memilih tak menaikkan harga agar stok tetap bisa terjual.

"Apalagi sejak PSTKM ini, jadi lebih sepi lagi dibanding biasanya," tuturnya.

Stabilnya harga daging sapi juga dinyatakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul.

Berdasarkan data yang diberikan, harga rata-ratanya di kisaran Rp 118 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogramnya.

Kabid Perdagangan, Disperindag Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengatakan kondisi itu sudah berlangsung sejak awal tahun 2021.

Baca juga: Atasi Kesulitan Air Bersih, ACT DIY Bangun Sumur Wakaf di Playen Gunungkidul

"Kalau naik pun rata-ratanya di Rp 120 ribu per kilo. Terakhir harganya di kisaran Rp 118 ribu," katanya dihubungi secara terpisah.

Senada dengan Karni, Yuni menyebut keberadaan daging sapi impor di Gunungkidul sangat sedikit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved