Awal Mula Bupati Sleman Sri Purnomo Dinyatakan Positif Covid-19, Ini Keterangan Dinkes Sleman

Saat ini, Sri Purnomo dikabarkan dalam kondisi sehat dan tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas bupati Sleman.

Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma Wardhani
Bupati Sleman, Sri Purnomo 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman, Sri Purnomo, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (21/1/2021).

Saat ini, Sri Purnomo dikabarkan dalam kondisi sehat dan tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas bupati Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo, menjelaskan awalnya Bupati Sleman Sri Purnomo menjalani swab antigen karena merasakan gejala batuk-batuk.

"Kemarin siang Pak Bupati meminta diperiksa swab antigen karena malam Rabunya merasakan batuk-batuk dan suhu tubuhnya 37,6 derajat jadi di atas 37,3," ucapnya.

Baca juga: Bupati Sleman Sri Purnomo Positif Covid-19, Berikut Pernyataan Resminya

Baca juga: Pedagang dan Pembeli di Pasar Sleman Diingatkan Pakai Masker dengan Benar

Swab antigen dilakukan oleh Dinas Kesehatan di rumah dinas Bupati Sleman. Hasilnya, ternyata positif antigen.

"Tadi pagi PCR di rumah sakit, siang harinya keluar hasilnya ternyata positif," tegasnya.

Menurutnya, Bupati Sleman Sri Purnomo mengalami gejala ringan.

Bahkan, saat dilakukan pemeriksaan paru-parunya bersih, tidak ada pneumonia.

"Guna meyakinkan diperiksa CT scan thorax atau paru dan ternyata tidak ada pneumonia yang khas untuk Covid-19. Jadi secara fisik semuanya bagus," tuturnya.

Bupati Sleman, Sri Purnomo menjalani rapid tes antigen sebelum menerima vaksin COVID-19, Rabu (13/01/2021)
Bupati Sleman, Sri Purnomo menjalani rapid tes antigen sebelum menerima vaksin COVID-19, Rabu (13/01/2021) (Dok Pemkab Sleman)

Joko Hastaryo menuturkan, memang Bupati Sleman menjadi salah satu tokoh yang disuntik vaksin saat launching program vaksinasi.

Namun, Bupati Sleman usai disuntik vaksin dalam kondisi baik dan tidak merasakan efek samping apapun.

"Jadi bukan menjadi positif gara-gara vaksin, tapi kebetulan saja seminggu yang lalu itu ikut vaksin lalu hari ini positif," urainya.

Vaksin, lanjutnya, memang harus diberikan dua kali. Sehingga antibodi akan terbentuk secara optimal.

"Diberikan dua kali, pertama dan kedua itu kita istilahkan penguat. Kalau memang baru satu kali belum memberikan efek kekebalan atau pembentukan antibodi belum memadai," kata dia.

Pernyataan Sri Purnomo

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved