Anggaran Belum Cair, Kalurahan di Gunungkidul Andalkan Bantuan untuk Tangani Warga Isolasi Mandiri

Warga yang menjalani isolasi mandiri (isoma) di Gunungkidul kini bergantung pada pemerintah kalurahan masing-masing.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Warga yang menjalani isolasi mandiri (isoma) di Gunungkidul kini bergantung pada pemerintah kalurahan masing-masing.

Pasalnya, anggaran bantuan sembako untuk tahun 2021 ini disebut belum cair di tingkat kabupaten.

Lurah Kepek, Wonosari, Bambang Setiawan membenarkan bahwa saat ini pihaknya turun tangan secara penuh dalam pengadaan logistik bagi isoma.

"Tapi tentu tidak semua dengan anggaran dari kalurahan. Kami upayakan cara lain agar bantuan tetap terus berjalan," katanya dihubungi pada Kamis (21/01/2021).

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Dua Pekan, Begini Respon Bupati Klaten Sri Mulyani

Baca juga: GIPI DIY Sebut Perpanjangan PSTKM Akan Memberatkan Masa Pemulihan Industri Wisata 

Menurut Bambang, pihaknya tidak hanya harus memenuhi kebutuhan pokok warga isoma.

Kondisi lingkungan pun memerlukan penanganan seperti penyemprotan disinfektan secara rutin.

Cara lain yang ditempuh Kalurahan Kepek adalah dengan mengandalkan bantuan pihak ketiga.

Pihaknya sampai saat ini masih terus mendapatkan bantuan logistik bagi isoma dari berbagai kelompok, individu, maupun swasta.

"Penyalurannya tetap dikoordinasikan dengan tim yang sudah dibentuk," jelas Bambang.

Bantuan juga diberikan oleh warga sekitar secara swadaya. Ia mengklaim tiap pedukuhan masih mampu menangani kebutuhan warga isoma, yang saat ini jumlahnya di Kepek mencapai puluhan.

Upaya serupa juga dilakukan Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang.

Lurah Girisekar Sutarpan mengakui bahwa anggarannya terbatas untuk menangani warga isoma.

"Kan kami juga harus mengucurkan anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), jadi harus bisa mengatur," katanya dihubungi secara terpisah.

Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan kearifan lokal.

Tarpan meminta warganya bergotong-royong membantu tetangganya yang tengah menjalani isoma.

Baca juga: Segini Ukuran Kadar Gula Darah Normal dan Tanda-tanda Tubuh Jika Terkena Diabetes

Baca juga: Dinkes Sleman: Bupati Sri Purnomo Bukan Menjadi Positif Covid-19 Karena Disuntik Vaksin

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved