Travel

Menengok Kereta Gantung di Dusun Terpencil di Lereng Gunung Merapi Klaten

Selain adanya kereta gantung, Dusun Girpasang juga menawarkan pemandangan alam dan udara yang sejuk dan membuat wisatawan betah berlama-lama di sana.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Almurfi Syofyan
Pengunjung saat menaiki kereta gantung atau biasa disebut gondola yang menghubungkan Dusun Girpasang-Ngringin di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Selasa (19/1/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dusun Girpasang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten merupakan sebuah dusun terpencil yang berada di lereng Gunung Merapi.

Meski berada di lereng Merapi dan berada jauh dari hiruk pikuk perkotaan, ternyata dusun tersebut memiliki daya tarik tersendiri.

Ya, dalam beberapa waktu terakhir dusun tersebut mendadak dikenal karena memiliki kereta gantung atau yang biasa disebut gondola oleh warga sekitar.

Kereta gantung ini menjadi sarana transportasi barang yang menghubungkan Dusun Girpasang dengan Dusun Ngringin dan sebaliknya.

Baca juga: Bupati Klaten Sri Mulyani Minta Pengungsi Gunung Merapi untuk Tetap Bertahan di Barak Pengungsian

Kereta gantung itu menggunakan sejumlah sling baja yang membentang sepanjang sekitar 130 meter dan berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter.

Sebelum adanya kereta gantung tersebut, untuk menuju Dusun Girpasang, warga harus menuruni dan menaiki seribuan anak tangga.

Jalur itu merupakan jalan utama menuju Dusun Girpasang, yang mana di dusun itu terdapat sekitar 37 jiwa dari 12 kepala keluarga (KK).

Selain adanya kereta gantung, Dusun Girpasang juga menawarkan pemandangan alam dan udara yang sejuk dan membuat wisatawan betah berlama-lama di sana.

Kemudian, ada juga sejumlah kuliner andalan yang merupakan khas daerah tersebut seperti nasi jagung dan nasi goreng jagung.

Keberadaan kereta gantung di lereng Gunung Merapi tersebut yang awalnya digunakan untuk barang justru berubah menjadi atraksi wisata yang menyedot magnet wisatawan untuk datang.

Para wisatawan berbondong-bondong datang ke lokasi kereta gantung itu berada lantaran penasaran ingin menikmati sensasi menaiki kereta gantung itu.

Meski begitu, kereta gantung tersebut hanya bisa dinaiki oleh dua penumpang saja.

Seorang pengunjung Gilang Sanjaya contohnya.

Ia sengaja datang ke Desa Tegalmulyo untuk menikmati pemandangan di lereng Merapi tersebut.

Baca juga: Pengungsi Gunung Merapi di Klaten Masih Bertahan di Tempat Evakuasi Sementara

Selain itu ia juga ingin melihat dari dekat bagaimana kereta gantung tersebut beroperasi.

Ia bahkan sempat menjajal menaiki kereta gantung tersebut dan berbagi kisahnya.

"Sensasinya luar biasa karena memang menguji adrenalin kita. Saat berada di atasnya, kita bisa melihat pemandangan yang sangat bagus dengan view Merapi dan perbukitan," ujarnya saat ditemui Tribunjogja.com di lokasi kereta gantung itu, Selasa (19/1/2021).

Gilang pun mengaku kaget dengan tidak adanya tarif yang dipatok untuk sekali naik kereta gantung tersebut karena cukup bayar seikhlasnya.

"Naiknya murah lho karena kita bayar seikhlasnya. Tidak ada patokan harga berapa. Jadi cukup masukan uang ke dalam kotak saja untuk biaya perawatan," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved