Kabupaten Klaten
Sempat Diguyur Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi, Aktivitas Warga Tegalmulyo Tetap Berjalan Normal
Aktivitas warga Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten masih berjalan normal meski sempat diguyur hujan abu vulkanik Gunung Merapi
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Aktivitas warga Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten masih berjalan normal meski sempat diguyur hujan abu vulkanik Gunung Merapi, Selasa (19/1/2021) dinihari.
Pantauan Tribun Jogja di sekitar kantor Desa Tegalmulyo, sekitar pukul 12.30 WIB, warga desa masih beraktivitas seperti biasa.
Bekas hujan abu vulkanik tipis yang sempat mengguyur desa tersebut Selasa dinihari masih tampak tersisa di sejumlah dedaunan dan bangunan kantor desa.
Seorang warga Paijo mengaku tetap beraktivitas seperti biasa setelah desa tersebut sempat diguyur hujan abu tipis.
"Kegiatan berjalan normal, kan hujan abunya sebentar dan tidak banyak juga, jadi tetap berkerja seperti biasa," ujarnya.
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu Guyur Desa Tegalmulyo Klaten
Baca juga: BREAKING NEWS : Terjauh, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran 1,8 Km Pagi Ini
Sementara itu, Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno juga menyebut jika aktivitas warga tetap berjalan normal seperti biasa.
"Sekarang aktivitas masih normal seperti biasa," katanya pada Tribun Jogja saat ditemui di kantor Desa Tegalmulyo, Selasa (19/1/2021).
Sutarno mengatakan, sejak Gunung Merapi naik status dari waspada ke siaga pada 5 November 2020 lalu, sudah terjadi dua kali hujan abu tipis di desa tersebut.
"Sudah dua kali terjadi hujan abu di desa ini, yang pertama itu sekitar tiga hari yang lalu, tapi itu hujan abunya terjadi di dukuh yang masuk KRB III saja. Kalau hujan abu yang dinihari tadi merata di seluruh desa, tapi hujannya tipis," jelasnya.
Ia menandaskan, secara keseluruhan situasi di desa yang ia pimpin aktivitas warga masih berjalan seperti biasa.
"Situasi saat ini masih seperti biasa, aktivitas warga tetap berjalan normal," tandasnya. (Tribunjogja/Almurfi Syofyan)