Penyerang PSS Sleman Saddam Gaffar Bercerita Pengalaman Pelatihan di Spanyol
Penyerangan PSS Sleman, Saddam Emiruddin Gaffar, berbagi cerita soal pengalamannya menimba ilmu sepak bola di Spanyol
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Selanjutnya, kenyataan pahit pun harus diterima oleh para pemain yang mengikuti pusat pelatihan.
Tim yang diproyeksikan mengisi skuad Piala Dunia U20 tahun ini, harus kandas di tengah jalan, lantaran penyebaran Covid-19 yang semakin tidak terkendali.
Baca juga: Tersedia di UDD Kota Yogyakarta, PMI DIY Siap Melayani Donor Plasma Konvalesen Penyintas Covid-19
Baca juga: Agar PSTKM Tak Diperpanjang, Gugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Imbau Masyarakat Disiplin
Pada satu kesempatan, Saddam dan kolega ditanya oleh asisten pelatih timnas U-19, Nova Arianto. Apa yang akan dilakukannya setelah mendengar helatan Piala Dunia diundur? Masih terus berlatih, apa selesai sampai di sana.
Seraya semua menjawab "masih", dan menegaskan akan berusaha keras selanjutnya agar masuk skuad tim senior.
Terakhir, siapa sangka pemain dengan spesialis kaki kiri itu, memiliki cita-cita masuk Tentara Angkatan Udara.
Menurutnya, menjadi pesepakbola tidak memiliki masa tertentu. Setelahnya beberapa akan memilih bekerja di bidang lain, atau tetap di sepak bola menjadi staf atau pelatih.
"Kalau liga belum jalan mau daftar Angkatan Udara. Buat masa depan juga. Soalnya sepak bola kan gak sampe umur ke atas. Paling sampai umur 30-34 juga udah berat," tukasnya. (tsf)