Kabupaten Sleman

Sudah Hafal dengan Karakter Merapi, Warga Tritis dan Ngandong Masih Jalani Aktifitas Seperti Biasa

Aktivitas warga di Dusun Tritis - Ngandong, Kalurahan Girikerto, Turi, Sleman masih berjalan normal.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja// Ahmad Syarifudin
Riyanta, Ketua RT 6 Tritis-Ngandong, Girikerto, Turi, Sleman, sedang melakukan aktivitas sehari-hari. 

Lanjutnya, Riyanto mengungkapkan, mayoritas warga Tritis - Ngandong sebenarnya sudah hafal ketika Merapi akan erupsi.

Karena, warga sudah lama bahkan bertahun-tahun tinggal di lerengnya. Tanda-tanda alam itu, kata dia, seperti terdengar gemuruh kencang dari puncak, dan terlihat mengeluarkan awan panas disertai dengan kilat. 

"Warga di sini sudah lama bergaul dengan Merapi. Mayoritas sudah mengerti soal tanda-tanda itu. Yang penting jangan panik," ujar dia. 

Terpisah, salah satu warga Tritis Slamet Sefanto berharap Merapi segera membaik. Kakek 61 tahun itu setiap hari mengaku masih melakukan aktivitas normal seperti biasa.

Bertani dan mencari rumput untuk ternak. Namun, karena Merapi berstatus siaga, Ia tidak berani mencari rumput mendekat ke arah puncak. 

"Aktivitas masih normal. Bertani, kadang juga mencari rumput. Tapi, sekarang yang deket-deket saja," ucap dia. 

Diketahui,  BPBD Kabupaten Sleman sebelumnya mengungkapkan, pemukiman warga di wilayah barat yang terdekat dengan puncak seperti Turgo, Tritis Ngandong, dan Tunggularum masih di luar jarak bahaya ancaman Gunung Merapi.

Sebab, berdasarkan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), daerah ancaman bahaya berada di 5 km dari puncak gunung.

Meski belum ada Intruksi mengungsi, warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved