Kabupaten Gunungkidul

Jaga Kesuburan Tanah, RPT Gunungkidul Ajak Petani Basmi Hama dengan Bahan Alami

Regu Pengendalian Tanaman (RPT) Gunungkidul kini tengah gencar mensosialisasikan pembasmi hama berbahan alami.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Anggota RPT Gunungkidul bersama petani melakukan penyemprotan untuk membasmi hama tanaman pangan. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Regu Pengendalian Tanaman (RPT) Gunungkidul kini tengah gencar mensosialisasikan pembasmi hama berbahan alami.

Sosialisasi terutama menyasar pada para petani di berbagai wilayah.

Budi Susilo selaku anggota RPT Gunungkidul menjelaskan petani kian bergantung pada pembasmi berbahan artifisial atau kimia buatan. Hal itu justru dapat berdampak buruk pada tanaman.

"Tak hanya bagi tanaman, dampaknya juga bisa pada kesehatan manusia," katanya memberikan keterangannya pada Senin (18/01/2021).

Menurut Budi, penggunaan pestisida dan pupuk kimia buatan bisa menyebabkan iritasi kulit dan mata serta saraf manusia. Tak jarang penggunaan dalam jangka panjang juga berpotensi menyebabkan kanker.

Ia pun mengajak para petani memanfaatkan Agen Pengendali Hayati (APH) sebagai pembasmi hama.

APH ini bisa berupa predator, parasit, hingga patogen yang jadi musuh alami dari hama.

"Ini merupakan pengendalian hama di lahan pertanian dengan cara biologi," jelas Budi.

Baca juga: Manfaatkan Barang Bekas, Lima Mahasiswa UNY Ciptakan Miniatur Lokomotif Bernilai Jual Tinggi

Baca juga: Lewat Program Yuk Berbagi, Grab Salurkan Ratusan Paket Makanan ke Panti Asuhan dan Ponpes

Selama musim tanam pertama ini, RPT Gunungkidul bergerak ke sejumlah wilayah untuk mengedukasi penggunaaan APH.

Selain swadaya, bantuan APH juga diberikan oleh Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Yogyakarta.

Budi mengatakan pihaknya menerjunkan tim untuk sosialisasi sekaligus praktek langsung. Adapun sasarannya di Kapanewon Paliyan, Patuk, Playen, Tanjungsari, Semanu, hingga Rongkop.

"Saat ini edukasi masih terus kami lakukan agar petani perlahan-lahan mulai beralih pada bahan APH," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul sendiri sebelumnya sudah mengingatkan petani agar mulai mengurangi bahan artifisial untuk membasmi hama. Termasuk penggunaan jebakan listrik.

Kabid Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono menyarankan petani menggunakan cara yang lebih aman sekaligus ramah lingkungan.

"Ada banyak cara yang bisa dilakukan, tak harus dengan jebakan listrik," katanya beberapa waktu lalu.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved