Tak Mau Buru-buru Pulangkan Pengungsi, BPBD DIY Akan Pantau Aktivitas Merapi hingga 4 Hari ke Depan
Menurut Biwara, hingga saat ini belum ada kebijakan dari BPBD DIY untuk memulangkan warga yang mengungsi di sekitar Gunung Merapi.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Biwara Yuswantana, merespon hasil peneltian BPPTKG Yogyakarta terkait potensi erupsi efusif dan rekomendasi warga untuk dapat pulang ke rumah masing-masing.
Menurut Biwara, hingga saat ini belum ada kebijakan dari BPBD DIY untuk memulangkan warga yang mengungsi di sekitar Gunung Merapi.
Pihaknya akan memantau terlebih dahulu perkembangan aktivitas gunung, setelah itu akan segera memutuskan membuat kebijakan selanjutnya.
"Kita akan lihat tiga sampai empat hari kedepan untuk update perkembangan Merapi, baru nanti akan dibahas tentang kelanjutan keberadaan warga masyarakat rentan yang berada di Glagaharjo," kata Biwara saat dihubungi Tribun Jogja, Sabtu (16/1/2021).
Pada hari ini BPPTKG melihat kembali ada perubahan potensi arah bahaya ke sektor selatan hingga barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih, dengan jauh maksimal lima kilometer.
Hal itu membuat 328 pengungsi masih diminta untuk tetap bertahan di barak pengungsian Glagaharjo.
Data ini diambil per 5 Januari 2021 lalu.
Biwara menambahkan, jika selama ini terdapat beberapa kendala di barak pengungsian.
Namun untuk logistik dan kebutuhan lainnya untuk pengungsi masih bisa tercukupi.
"Mereka pada jenuh karena sudah cukup lama di pengungsian. Namun pengungsi di Glagaharjo termasuk tertib dan mengikuti kebijakan Komando PDB Gunung Merapi Sleman, untuk tetap di barak," pungkasnya
Biasanya untuk mengurangi kejenuhan, relawan di barak pengungsian bekerja sama dengan lembaga lain untuk mengadakan sebuah kegiatan. (*)