Kubah Lava Baru 2021 Gunung Merapi Tumbuh Sekitar 8.500 m3 Per Hari

Kubah lava baru yang selanjutnya disebut sebagai kubah lava 2021 berada di sektor barat daya Gunung Merapi di sekitar tebing Lava-1997.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
KUBAH BARU - Kubah lava 2021 terlihat bertengger di atas sisa kubah lava 1997 yang runtuh beberapa bulan lalu. Dari sekitar gundukan lava berwarna hitam (jika malam merah seperti bara), guguran material terus berlangsung hingga Selasa (11/1/2021) 

Tribunjogja.com Yogyakarta --- Gunung Merapi Alami 128 Kali Guguran Lava Pijar sepekan terakhir.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan dalam satu minggu terakhir (8-14/1/2021).

Ada guguran lava pijar teramati sebanyak 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak.

"Dalam satu minggu ini guguran lava pijar teramati sebanyak 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, melalui keterangan resminya, Jumat (15/1/2021).

Hanik melanjutkan, dalam minggu ini, awan panas guguran terjadi sebanyak 2 kali dengan jarak luncur maksimal 600 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 45 mm dan durasi 120 detik.

Selain itu, analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 14 Januari terhadap tanggal 7 Januari 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan perkembangan kubah lava baru.

"Kubah lava baru yang selanjutnya disebut sebagai kubah lava 2021 berada di sektor barat daya Gunung Merapi di sekitar tebing Lava-1997."

Baca juga: PERINGATAN Dini BMKG, Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Mulai 16-21 Januari

Kubah Lava Baru 2021
Kubah Lava Baru 2021 (TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo)

"Pada tanggal 14 Januari 2021 volume kubah lava terukur sebesar 46.766 m3 dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 m3/hari," papar Hanik.

Berdasarkan aktivitas kegempaan, intensitas kegempaan internal Gunung Merapi pada minggu ini menurun signifikan dibandingkan minggu lalu.

Sedangkan, gempa RF yang mencerminkan aktivitas guguran lava dari erupsi cenderung tinggi.

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 2 kali awan panas guguran (AP), 208 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 803 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.056 kali gempa Guguran (RF), 172 kali gempa Hembusan (DG), dan 16 kali gempa Tektonik (TT).

Sementara, deformasi atau penggembungan tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 6 cm/hari.

"Dalam dua minggu ini laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan," ungkap Hanik.

Hanik menambahkan, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 60 mm/jam selama 80 menit di Pos Babadan pada 12 Januari 2021 dan dilaporkan terjadi penambahan aliran di Kali Gendol.

Secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi minggu ini umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved