Kesaksian Banu, Pemuda Korban Begal Payudara di Sleman, Berharap Tak Terulang
Kisah Banu, pengendara sepeda motor yang menjadi korban begal payudara di Jalan Banteng Raya, Ngaglik, Sleman memang sedang dibicarakan
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kisah Banu, pengendara sepeda motor yang menjadi korban begal payudara di Jalan Banteng Raya, Ngaglik, Sleman memang sedang dibicarakan di media sosial.
Sejak dua hari lalu, Rabu (13/1/2021), thread Banu tentang dirinya sebagai korban begal payudara padahal ia laki-laki ditandai lebih dari 60 ribu orang.
Tidak hanya itu, kisah Banu juga dibagikan ulang oleh 25 ribu netizen di Twitter.
Tribun Jogja pun mengonfirmasi terkait hal tersebut melalui Instagram Banu.
“Semoga hal kayak gini enggak terjadi lagi,” ucap Banu kepada Tribun Jogja, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Dibuka April, Berikut Jumlah Formasi dan 6 Dokumen yang Harus Disiapkan untuk Daftar CPNS 2021
Baca juga: Info PPPK 2021 untuk Formasi Guru, Berikut Dokumen dan Persyaratan yang Harus Dipersiapkan
Kisahnya tidak berbeda jauh dengan thread yang ia buat di Twitter.
Pada saat itu, Banu sedang melintas di Jalan Banteng Raya, Ngaglik, Sleman, pukul 01:10 dini hari, Rabu (13/1/2021).
Karena kondisi gerimis dan dingin, maka Banu mengendarai sepeda motor dengan perlengkapan ekstra.
Ia menceritakan, selain menggunakan jaket, ia juga memakai jas hujan berbentuk baju dan celana panjang.
Untuk membuat badan semakin hangat, Banu menutupi mukanya dengan balaclava, masker hitam yang menutupi satu kepala.
Setelah mengenakan balaclava, ia baru mengenakan helm.
Menurutnya, hanya sedikit rambut panjangnya yang terlihat dari luar helm.
Banu menduga, karena rambut panjang itu, maka ia dikira seorang perempuan.
Dari belakang, muncul pembegal payudara berusaha untuk meraih dada kanan Banu.
“Saya kaget lah. Shock juga. Langsung mikir apa yang harus saya lakukan,” tuturnya lagi.
Ia mengakui, saking kagetnya, ia tidak bisa mengejar si pelaku. Ini juga karena cuaca dan situasi yang tidak mendukung.
Ditambah, Banu merasa khawatir jika si pelaku membawa senjata tajam. Keadaan tersebut membuat ia menahan diri agar tidak mengejar.
Maka, pelaku itupun ngeloyor pergi begitu saja karena merasa tidak dikejar Banu.
Baca juga: Masa Sanggah dan Perbaikan Kuota SNMPTN 2021 Diundur Hingga 7 Februari 2021, Ini Sebabnya
Baca juga: Kader Golkar DIY Siap Disuntik Vaksin Covid-19
Lebih lanjut, Banu mengatakan malam itu ia tidak yakin apakah ada CCTV yang menyorot ke tempat kejadian.
“Sepertinya ada CCTV di Indomaret terdekat, semoga bisa membantu. Ini juga lagi bertanya ke warga setempat,” ucap Banu kepada Tribun Jogja lagi.
Ditanya mengenai pelaporan pada polisi, Banu menjelaskan dirinya belum melapor karena belum cukup bukti.
Tidak lupa, Banu meminta kepada siapapun untuk selalu waspada kapanpun dan di manapun.
Sebab, kejahatan seperti ini bisa terjadi ke semua umur tanpa memandang gender dan usia.
Ia juga berharap agar kasus pelecehan seksual seperti ini dapat perhatian aparat keamanan agar siapa saja merasa aman berkendara. (ard)