Kabupaten Sleman
Vaksinasi 12.380 SDM Kesehatan, Dinkes Sleman Optimis Rampung Lima Hari
Setiap fasyankes dibatasi tiga sesi, masing-masing sesi terbatas untuk 20 penerima sehingga dalam satu fasyankes dibatasi 60 penerima vaksin per hari.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman optimis menyelesaikan vaksinasi COVID-19 putaran pertama dalam waktu lima hari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan ada sebanyak 12.380 sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang ditargetkan menerima vaksin.
Para penerima vaksin tersebut dapat dilayani di 52 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di Kabupaten Sleman.
"Jadi SDM kesehatan yang menerima vaksin akan mendapat SMS pemberitahuan, termasuk akan mendapatkan vaksin di mana. Jadi misalnya perawat di RSUP Dr Sardjito, belum tentu mendapat vaksin di sana, bisa di rumah sakit lain," katanya usai peluncuran vaksin COVID-19 di Puskemas Ngemplak 2, Kamis (14/01/2021).
Baca juga: RS Panti Rapih Yogyakarta Lakukan Vaksinasi Covid-19 Mulai Hari Ini, Terdaftar 1.554 Karyawan
Ia melanjutkan jadwal penerimaan vaksin sudah ditentukan.
Setiap fasyankes dibatasi tiga sesi, masing-masing sesi terbatas untuk 20 penerima sehingga dalam satu fasyankes dibatasi 60 penerima vaksin per hari.
Selain banyaknya fasyankes yang siap melayani vaksinasi, jumlah vaksinator juga mempengaruhi kecepatan vaksinasi.
Jika sebelumnya hanya 58 vaksinator, maka saat ini ada 220 vaksinator.
"Semua vaksinator sudah mendapat pelatihan. Jadi nanti setiap fasyankes ada empat sampai lima vaksinator. Hari ini langsung (vaksinasi SDM kesehatan). Rumah sakit banyak yang mengabari, di RS Hermina, Panti Rini sudah (vaksinasi). Puskemas juga sudah, di Puskemas Ngemplak 2 sudah," lanjutnya.
Baca juga: Ikut Vaksinasi Covid-19 di Sleman, Dokter Tirta Pastikan Vaksin Yang Diterima sama dengan Presiden
Bagi SDM kesehatan yang sudah menerima vaksin pada putaran pertama, akan dilakukan monitoring reaksinya.
Setelah disuntik vaksin, penerima harus istirahat 30 menit untuk melihat reaksi.
Meskipun setelah 30 menit tidak menunjukkan reaksi, masih ada kemungkinan muncul dampak vaksin.
"Monitoring reaksi akutnya sudah lewat ya, sudah lebih dari 30 menit. Masih ada kemungkinan walaupun kecil, misalnya gatal-gatal, badan pegal, atau demam. Itu harus tetap dimonitor. Jadi sambil menunggu putaran kedua, kami pantau gejala atau efek sampingnya," ujarnya.
Terkait tingkat keamanan vaksin Sinovac, ia menyebut keamanan di atas 90 persen.
Selain itu, efikasi vaksin adalah 65,3 persen, sedangkan rekomendasi WHO minimal 50 persen sehingga vaksin tersebut dapat diberikan. ( Tribunjogja.com )