KDRT

Ini Bisa Jadi Pelajaran Berharga, Anak Yang Laporkan Ibunya Ke Polisi Akhirnya Berdamai

Ini Bisa Jadi Pelajaran Berharga, Anak Yang Laporkan Ibunya Ke Polisi Akhirnya Berdamai

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus anak melaporkan ibu kandungnya ke Polisi dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di wilayah hukum Demak Jawa Tengah baru baru ini menyita perhatian publik.

Setelah ramai pemberitaan, usaha damai pun sempat dilakukan, hingga akhirnya anak dan ibu ini sepakat berdamai.

Dikutip dari Kompas.com, lantaran viral, kasus ini menuai banyak respon dari beberapa pejabat hingga tokoh publik.

Salah satunya dari Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Dedi turut mendamaikan ibu dan putrinya di Demak yang berseteru hingga berujung di kepolisian tersebut. 

"Alhamdulillah, akhirnya mereka damai. Laporannya dicabut," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Siaran Langsung & Live Streaming JUVENTUS vs GENOA Tayang di Channel TVRI Coppa Italia, PREDIKSI

Baca juga: Terungkap Praktik Prostitusi Online di Apartemen, Korbannya Gadis di Bawah Umur

Baca juga: UPDATE Transfer AC Milan: Mohamed Simakan, Fikayo Tomori, Soualiho Meite & Florian Thauvin

Sementara itu, Agesti kepada Kompas.com melalui sambungan telepon milik Dedi membenarkan ia sudah mencabut laporannya di polisi.

Agesti mengaku sudah lega bisa berdamai dengan ibunya.

"Alhamdulillah, Mas, sudah lega," katanya. Agesti mengatakan saat ini ia akan mampir ke rumah ibunya di Demak sebelum berangkat ke Jakarta.

Ia mengatakan merasa tak tenang setelah kasus dirinya melaporkan ibunya ke polisi.

Namun kini, masalah sudah selesai dan ia ingin bersama ibunya lagi.

Hal sama juga disampaikan ibunda Agesti, Sumiyatun (36).

Ia saat ini merasa lebih bahagia bisa berdamai dan bertemu dengan putrinya.

Apalagi, Sumiyatun tidak bertemu dengan putrinya selama 6 bulan.

"Iya alhamdulillah saat ini merasa lebih bahagia ketemu anak. Lama tak bertemu hampir setengah tahun, mulai Agustus. Tapi sekarang bisa bertemu lagi," kata Sumiyatun.

Ilustrasi : Aksi photo session yang dilakukan oleh para model di Jalan Pemuda Kota Magelang, Selasa (5/3/2013) pukul 10.00 wib. Kegiatan ini digelar oleh GUFI Magelang sebagai perlawanan terhadap aksi kekerasan pada perempuan dan perilaku KDRT.
Ilustrasi : Aksi photo session yang dilakukan oleh para model di Jalan Pemuda Kota Magelang, Selasa (5/3/2013) pukul 10.00 wib. Kegiatan ini digelar oleh GUFI Magelang sebagai perlawanan terhadap aksi kekerasan pada perempuan dan perilaku KDRT. (TRIBUNJOGJA.COM/M NUR HUDA)

Sumiyatun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Dedi Mulyadi yang sudah berusaha untuk mendamaikan diri dengan anaknya.

"Terima kasih suportnya, kepada Kang Dedi. Terima kasih juga atas wartanya, kalau nggak kayak gini (diberitakan), nggak akan ketemu," kata Sumiyatun melalui sambungan telepon.

Sebelumnya, Sumiyatun, warga Demak, Jawa Tengah, terancam hukuman 5 tahun penjara setelah dilaporkan anaknya sendiri, Agesti atas kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga.

Kasus itu mencuat setelah Agesti merasa mengalami kekerasan oleh ibunya setelah bajunya dilemparkan ke luar rumah.

Polisi terpaksa melanjutkan kasus tersebut karena upaya mediasi kedua belah pihak mengalami jalan buntu.

Sang anak awalnya menolak untuk berdamai meski sudah dibujuk anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Namun kini kasus tersebut sudah dianggap selesai.

Agesti bersedia dan berinisiatif mencabut laporannya di polisi atas dasar kesadaran dan tanpa paksaan.

Dedi menceritakan awal ibu dan anak itu berdamai. Saat itu, sepulang dari Demak, Dedi mengaku ditelepon oleh Ketua Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Gus Rofik dari Kediri.

Gus Rofik mengonfirmasi apakah Dedi mendampingi masalah konflik antara ibu dan anak di Demak.

Kebetulan, kata Dedi, Gus Rofik berkomunikasi dengan putri yang berkonflik itu, Agesti, untuk pendampingan.

Sebab, pasca-kasus tersebut, Agesti mengalami perundungan sehingga perlu pendampingan psikologi hukum.

Baca juga: Dua Jalur Evakuasi Girikerto Minim Penerangan, Ini Langkah Pemkab Sleman

Baca juga: Pejabat Publik di Gunungkidul Nyatakan Siap Terima Vaksin COVID-19

Baca juga: Satpol PP DIY Tertibkan 150 Papan Reklame dan Spanduk Tak Berizin

"Akhirnya kami berusaha berkomunikasi dengan Agesti dan ibunya untuk saling penyadaran. Saya komunikasi dengan pengacara, sementara Gus Rofik dengan Agesti," katanya.

Akhirnya, dalam komunikasi tersebut, Agesti dengan kesadaran dan tanpa paksaan berinisiatif pergi ke Demak dengan kendaraan darat dikawal BKN.

Dedi pun menyusul ke Demak setelah shalat subuh, langsung bertemu Agesti dan Gus Rofik.

"Akhirnya sepakat perkara akan dicabut. Kedua pihak saling memaafkan. Disaksikan Pak Kajari, Pak Kapolres dan jajarannya. Kedua pihak ketemu, saling maafkan, menangis. Perkaranya dicabut. Sekarang sedang proses restorasi justice karena kasusnya sudah kadung P21," kata Dedi.

Dedi berjanji pada Agesti kalau laporannya dicabut akan dianggap anak sendiri. Agesti akan diberi beasiswa selama kuliah di Universitas Pertamina sampai lulus.

"Selain itu, mereka (Agesti dan ibunya) agar bisa saling melepas rindu, akan diberangkatkan umrah kalau situasi sudah memperbolehkan," kata Dedi.

=====

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  "Anak yang Laporkan Ibu Berdamai, Laporan Dicabut dan Keduanya Dijanjikan Umrah"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved