Kabar Terbaru Merapi, Lava Pijar Hingga Hujan Abu Tipis Kawasan Lereng Selatan
guguran besar lava pijar Merapi diabadikan dari gardu pandang Kaliurang barat, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan membenarkan adanya hujan abu tersebut.
"Ada hujan abu tipis. Terpantau hujan abu tipis di Dusun Singlar, Kalitengah Kidul, Srunen, Kalitengah Lor," jelasnya.
Sampai saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III).
Radius bahaya berada 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak.
Lahar Hujan
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan belum ada potensi lahar hujan Gunung Merapi.
Hal ini karena material yang terlontar karena erupsi kecil belum berpotensi menyebabkan lahar hujan.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan, belum ada potensi terjadinya lahar hujan. Hal ini karena material di Gunung Merapi yang terlontar kemarin erupsi kecil-kecil belum berpotensi menyebabkan lahar hujan.
“Jadi saat ini material yang di atas itu yang terlontar kemarin erupsi kecil-kecil itu belum berpotensi untuk menyebabkan lahar hujan,” ujarnya.
Potensi lahar hujan, menurut Hanik, baru ada setelah erupsi. Material yang keluar berapa baru bisa diketahui adanya potensi lahar hujan.
“Jadi potensi lahar nanti setelah erupsi material berapa, itu baru kita tahu adanya potensi lahar hujan,” tuturnya.
Kejadian yang terjadi pada beberapa waktu lalu adalah bukan lahar hujan, tetapi banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi.
Material-material dinding-dinding tebing terbawa ke bawah karena intensitas hujan yang sangat tinggi.
“Kalau kemarin saya lihat memang ada video, itu masih banjir karena intensitas hujan sangat tinggi bersama material-material dinding-dinding tebing yang terbawa ke bawah, jadi bukan lahar,” ujarnya.( Tribunjogja.com | Kompas )