Siaga Merapi

Begini Langkah BPBD Kabupaten Magelang Setelah Aktivitas Merapi Meningkat

BPBD Kabupaten Magelang mengambil sejumlah langkah antisipasi terkait peningkatan aktivitas dan guguran lava pijar Gunung Merapi.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Kondisi Gunung Merapi terpantau di layar di Pusat Kendali Operasi BPBD Kabupaten Magelang, Rabu (6/1/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengambil sejumlah langkah antisipasi terkait peningkatan aktivitas dan guguran lava pijar Gunung Merapi yang mengarah ke barat daya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan, langkah yang ditempuh adalah kelompok rentan kembali ke pengungsian.

Penyelamatan jiwa manusia jadi prioritas utama.

Ada tiga desa rekomendasi prakiraan bahaya dan satu desa lagi yang mengungsi ke tempat pengungsian.

Baca juga: Sebanyak 508 Pengungsi Tinggal di Lima Lokasi Pengungsian di Magelang

Kurang lebih 508 pengungsi bertahan di lima titik lokasi pengungsian di Kabupaten Magelang.

"Pertama setelah peningkatan ini cukup signifikan maka kelompok rentan kembali ke pengungsian. Jadi untuk saat ini memang tempat terbaik yang paling aman untuk tiga desa tambah satu desa seperti rekomendasi BPPTKG untuk sementara ini lebih baik, paling aman di tempat pengungsian apapun yang terjadi di pengungsian lebih aman," ujarnya, Rabu (6/1/2021).

Peningkatan aktivitas Gunung Merapi dan lava pijar yang juga mengarah ke barat, sejak awal BPPTKG mengatakan sisi barat juga waspada.

Sesuai rekomendasi dari BPPTKG, prakiraan daerah bahaya di Kabupaten Magelang meliputi Desa Paten, Krinjing dan Ngagomulyo, Kecamatan Dukun

"Sejak awal memang BPPTKG mengatakan sisi barat waspada, siaga. Sehingga kita pun siaga hanya kita sampai saat ini sesuai dengan rekomendasi ada di 3 desa sesuai rekomendasi ditambah satu desa keningar yang memang menurut mereka lebih aman kalau di tempat pengungsian," katanya.

Morfologi dari BPPTKG, arah barat diminta meningkatkan kewaspadaan.

Dari cracking atau keretakan yang keluar lava pijar, juga membuat kewaspadaan terus ditingkatkan.

Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Babadan Kembali ke Tempat Pengungsian di Magelang

Namun, BPBD Kabupaten Magelang tetap akan berpedoman terhadap data dan BPPTKG.

"Kami sekali lagi, karena kita selalu bergerak berdasarkan data maka kita masih berkomunikasi dengan BPPTKG apakah keluarnya lava pijar kemarin itu memberikan sinyal untuk menambah zona bahaya atau merubah zona bahaya atau tidak. Kalau nanti ada keputusan baru dari BPPTKG ya kita pedomani, tapi sampai dengan saat ini kita masih mengedepankan rekomendasi dari BPPTKG yang tanggal 5 November kemarin," tambah Edy.

Edy pun berkomunikasi dengan masyarakat terkait kondisi Gunung Merapi. Pihaknya memfasilitasi masyarakat mengungsi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved