Berkunjung ke Science Technopark UGM, Pabrik GeNose C19 di Purwomartani Sleman
Alat pendeteksi Covid-19 melalui embusan napas ini sedang menjadi barang langka yang ditunggu-tunggu banyak pihak.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan mesin GeNose C19 buatan sekelompok peneliti UGM terpajang rapi di sebuah rak.
Alat pendeteksi Covid-19 melalui embusan napas ini sedang menjadi barang langka yang ditunggu-tunggu banyak pihak.
Produksi sebagian perangkat GeNose C19 dilakukan di gedung ini, Science Technopark (STP) UGM, yang berada di daerah Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Sementara, sebagian perangkat lain diproduksi di PT YPTI (Yogya Presisi Teknikatama Industri) di Tirtomartani.
Baca juga: BP2MI Yogyakarta Masih Melacak Pekerja Migran Asal Gunungkidul Yang Diduga Meninggal
Baca juga: Jadwal Bima Perkasa di Pekan Pertama IBL 2021, David Singleton Targetkan Tembus Playoff
Siang itu, Selasa (5/1/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jauh-jauh datang dari Semarang ke STP UGM untuk memborong GeNose C19.
Bonita, staf inkubasi STP UGM menjelaskan, STP UGM merupakan tempat kolaborasi industri dan hasil-hasil riset dari kampus.
"Hasil riset dari kampus dikolaborasikan dengan periset atau inventor dari luar juga bisa. Nanti muaranya di sini," ujar Bonita saat ditemui di STP UGM, Selasa (5/1/2021).
"Jadi dari laboratorium kami scale up di sini atau pilot project-nya kami lakukan di STP. Nah, STP sendiri memiliki tenant-tenant, salah satunya adalah PT Swayasa Perkasa yang merupakan salah satu perusahaan yang diamanatkan UGM untuk menghilirkan produk-produk, salah satunya alat kesehatan dan GeNose C19," sambungnya.
Baca juga: Juventus Masih Tangguh di Liga Italia, Pioli Ungkap Kunci Kekuatan AC Milan yang Tidak Akan Berubah
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Babadan Kembali ke Tempat Pengungsian di Magelang
Menurutnya, produk GeNose C19 dibuat oleh konsorsium berbagai macam industri, di antaranya PT HIkari Solusindo Sukses, Nanosense, PT YPTI, PT Stethoq Indonesia, dan PT Swayasa Perkasa.
Bonita menuturkan, STP UGM telah berdiri sekitar 3 tahun.
Pembangunan gedung ini juga mendapat hibah Kemenristek Dikti.
"Yang di Purwomartani ini ada alat kesehatan, pangan sehat, dan herbal. Untuk produk penanganan Covid-19 yang sudah dapat izin edar dan bisa dipasarkan sejauh ini baru GeNose C19. Saat ini kami sedang fokus pada produksi GeNose," ungkapnya.
Adapun GeNose C19 telah mendapat pesanan hingga 5.000 unit sampai akhir Januari ini. (uti)