Menelisik Riwayat Kampus UGM Cabang Magelang, Bangunannya pun Masih Kokoh Berdiri hingga Kini

Sisa-sisa kampusnya kini masih dapat dijumpai di kompleks Bakorwil II Magelang atau eks Karesidenan Kedu di Kota Magelang.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Rendika Ferri K
Sisa-sisa gedung kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Cabang Magelang yang pernah berdiri dari tahun 1964 sampai 1978 di kompleks Bakorwil II Magelang, Senin (4/1/2020). 

Arsitekturnya masih bergaya lama ala tahun 1960-an. Dinding bercat krem dan rumput yang tumbuh subur di sekelilingnya.

Keluar dari gedung, berjalan ke arah barat, tepat di sudut kampus, terdapat satu gazebo yang berdiri di atas gundukan bukit kecil.

Panorama seluas 180 derajat dari Gunung Sumbing, Bandongan dan Kali Bening tampak dengan jelas.

Konon, juga ada satu kuburan yang berada di belakang gedung yang belum diketahui siapa pemiliknya.

Berdasarkan informasi dari prasasti di monumen yang berdiri di sana, UGM Cabang Magelang diresmikan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Dr Syarif Thayeb pada tanggal 18 Desember 1964 berdasarkan surat keputusan menteri PTIP nomor 181/1964.

Susunan pengurus universitas kala itu yakni GPH S Harjomataram sebagai koordinator, Slamet Dwiraharjo sebagai pembantu I, Drs RA Bagus Panuntun sebagai pembantu II, Drs Warsito sebagai pembantu III.

UGM Cabang Magelang terdiri dari beberapa fakultas yakni fakultas hukum dengan dekan GPH S Harjomataram, fakultas ekonomi dengan dekan Drs Soehardi Sigit, Fakultas Teknik dengan dekan Ir Pragnjono Mardjikoen, dan Drs Sujudi Mangunwihardjo sebagai kepala kantor.

Sisa-sisa gedung kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Cabang Magelang yang pernah berdiri dari tahun 1964 sampai 1978 di kompleks Bakorwil II Magelang, Senin (4/1/2020).
Sisa-sisa gedung kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Cabang Magelang yang pernah berdiri dari tahun 1964 sampai 1978 di kompleks Bakorwil II Magelang, Senin (4/1/2020). (Tribun Jogja/ Rendika Ferri K)

Ada sekitar 13 orang dosen tetap, 64 orang dosen tidak tetap dan 30 orang pegawai.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0267/u/1978 Tanggal 12 Agustus 1978, UGM Cabang Magelang dilikuidasi. Dari tahun 1963 sampai 1978, ada kurang lebih 1.855 mahasiswa yang terdaftar

. Sarjana lengkap pria 265 orang, wanita 56 orang. Sarjana muda pria 545 orang dan wanita 99 orang.

Pegiat Sejarah, Bagus Priyana, menceritakan bagaimana gedung kampus yang usang tersebut sangat penting dan menjadi salah satu bagian dari sejarah.

Menurut berbagai catatan yang dikumpulkannya dari Arsip UGM dan dokumen resmi, UGM Cabang Magelang bermula dari perguruan tinggi swasta yang didirikan oleh Yayasan PTM.

Tujuan pendiriannya selain untuk memajukan pendidikan di daerah Magelang, ternyata juga untuk mengimbangi partai gerakan kiri yang telah mendirikan Universitas Rakyat Borobudur.

"Tujuannya selain untuk memajukan pendidikan di daerah Magelang juga ada tujuan politis yaitu untuk mengimbangi usaha Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pada waktu itu telah mendirikan Universitas Rakyat Borobudur yang dirintis oleh Walikota Kodya Magelang kala itu," ujarnya.

UGM Cabang Magelang berada di wilayah Kotamadya Magelang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved