Vespa Mania
Ini Kata Pegiat Skuter Soal Fenomena Budaya Vespa di Indonesia, Punya Potensi Besar Untuk Movement
Ini Kata Pegiat Skuter Soal Fenomena Budaya Vespa di Indonesia, Punya Potensi Besar Untuk Movement
Penulis: Hendy Kurniawan | Editor: Yudha Kristiawan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dunia skuter khususnya Vespa bisa disebut sebagai sebuah fenomena budaya.
Dengan berbagai pergerakan dan ideologi yang menyertai, Vespa kini telah menjadi sebuah fenomena budaya.
Begitu kira-kira perspektif Ravindra Trimahardika, seorang pegiat skuter yang juga kreator di kanal Youtube Ravespa Scoovlog.
Budaya adalah hasil kreasi akal budi peradaban.
Di dalam skena Vespa sebagai sebuah pergerakan dan semangat, maka bertahan hidup serta menggeliat dengan segala kreativitas adalah esensinya.

Ketika itu semua berkembang menjadi hobi yang menghidupi, maka sejatinya ini di luar ekspektasi. Karena memang mulanya berjalan sebagai sebuah kesenangan.
Ravi kepada Tribun Jogja mengutarakan, semua dilakukannya karena suka.
Dengan begitu dia menjadi punya cara untuk mentas saat kejenuhan melanda.
Baca juga: Keren, Kisah Pria Penggemar Vespa Ini, Mulai dari Nol Hingga Punya Bengkel Spesialis Skuter Sendiri
Baca juga: Lirik Lagu Hura Hura Chrisye Ini dia kisah anak manusia Ayah dan ibu sibuk semua
Baca juga: Keren, Drummer Ini Rilis Album Solo Libatkan Pemain Teater Hingga Perupa
Karena memang sejatinya hidup tidak bisa lepas dari hal-hal semacam ini.
Banyak alasan mengapa dirinya mendedikasikan diri di dunia skuter, tapi yang pasti bukan karena uang awalnya.
Melainkan bagaimana hobi ini nanti bisa menghidupi ideologi.
Caranya dimulai dengan berbisnis kopi, barber shop, merchandising, dan lain-lain.
Dengan media Youtube, Ravi ingin menyuarakan kegelisahan dan berinteraksi dengan teman-teman skuteris di Indonesia.

Dari kanal itu banyak orang terinspirasi bagaimana menjadikan skuter, dalam hal ini Vespa–disadari atau tidak--menjadi sebuah budaya.
Ravi mengakui jika dulu dia dan banyak pengendara Vespa dipandang sebelah mata.
Namun, kini paradigma itu berubah. Skuteris, terutama Vespa, sekarang memiliki kebanggaan tersendiri di kala menggunakan motor yang punya sejarah panjang sejak Perang Dunia II pecah itu.
Itulah fenomena budaya di skena skuter yang salah satu aktornya adalah Ravi, bagaimana orang-orang terinspirasi mengubah pola pikir bahwa ber-Vespa itu membahagiakan, dan lainnya.
Baca juga: Ini Dia Tanaman Hias Yang Cocok Ditempatkan di Dapur atau Garasi, Bisa Bikin Tambah Cakep Ruanganmu
Baca juga: Lirik Lagu Aku Cinta Dia Chrisye Di saat kau berjalan Di depan rumahku Penuh gaya
Baca juga: Ini Dia Cerita Mobil VW Kombil Eks Ambulans Tahun 1976, Hibah RS Bethesda, Berjasa Saat Gempa Yogya
Mudahnya akses dan membanjirnya arus informasi adalah salah satu pembentuk fenomena itu sendiri.
Dia berharap, ke depan para penikmat skuter Indonesia akan lebih terhubung.
Sehingga akan meningkatkan kesadaran untuk berkolaborasi, bergotong-royong, dan berkarya.

Melalui kesadaran itu, semua akan lebih mudah terbangun.
"Karena menurutku, di (skena) skuter potensinya sangat besar. Kami (para pengguna skuter) punya segala profesi, semua lini, semua kalangan.
Jadi, kalau ini dikolaborasikan dengan sudut pandang benar, pasti akan menjadi sesuatu yang besar, apa pun itu. Entah dari segi industri, movement, sosial, dan lain-lain," pungkas Ravi.