Total Terkonfirmasi Covid-19 Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta 12.388 Kasus
emerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan penambahan kasus baru sebanyak 233 kasus positif Covid-19
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
"Seluruh pasien itu tersebar di 9 kapanewon yaitu Sentolo, Wates, Kalibawang, Kokap, Lendah, Pengasih, Galur, Temon dan Nanggulan," kata dia, Jumat (1/1/2021).
Menurut riwayat penyebarannya kata Baning yang memiliki riwayat dengan pasien Covid-19 sebelumnya ada 40 orang, hasil rapid reaktif 6 orang, pelaku perjalanan 4 orang, dalam penelusuran 4 orang dan riwayat penyakit anosmia 1 orang.
"Sedangkan seorang pasien yang sembuh ada KP-669," ucapnya.
Ia melanjutkan untuk dua orang pasien probable yang meninggal seorang laki-laki asal Sogan, Wates dan seorang perempuan asal Sidorejo, Lendah.
Dengan total kasus positif tersebut, Baning merinci 28 orang isolasi di rumah sakit, 282 orang isolasi mandiri, 737 orang sembuh dan 18 orang meninggal.
Vaksin
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Kemenkes bergerak cepat dengan melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan penyedia vaksin diantaranya Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Pfizer, dan COVAX/GAVI.
Dilansir Tribunjogja.com dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Sinovac merupakan vaksin dari Tiongkok, Novavax dan Pfizer dari Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, dan COVAX/GAVI yang diinisiasi oleh aliansi vaksin Gavi serta didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Dari kelima jalur pengadaan vaksin tersebut telah diperoleh jumlah dosis yang diberikan untuk Indonesia.
Diperkirakan jumlahnya mencapai 400 juta dosis.
Jumlah ini akan diupayakan untuk ditambah, mengingat untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa.
“Kita memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah tersebut,” tutur Menteri Kesehatan BGS Gunadi Sadikin dalam keterangan pers yang disiarkan di Kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (29/12/2020).
BGS merinci dari 400 juta dosis tersebut, 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer.
“Diharapkan vaksin-vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang 181 juta orang,” imbuhnya. ( Tribunjogja.com | Hda | Scp | Iwe )