Kota Yogya
Pemkot Yogya Tegaskan Kewajiban Rapid Test Antigen untuk Wisatawan adalah Demi Kebaikan Bersama
Aturan mewajibkan rapid test antigen bagi para wisatawan saat libur natal dan tahun baru pada akhir Bulan Desember nanti adalah demi kebaikan bersama.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut aturan mewajibkan rapid test antigen bagi para wisatawan saat libur natal dan tahun baru pada akhir Bulan Desember nanti adalah demi kebaikan bersama.
Terlebih, kasus COVID-19 di kota pelajar tak kunjung melandai.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pelancong yang ingin berlibur tentu mengharapkan keamanan, serta kenyamanan.
Begitu juga dengan warga masyarakat setempat, yang tak ingin sebaran virus corona makin melonjak selapas libur.
"Harapan kami, mereka yang berlibur kan ingin nyaman dan aman. Artinya, ketika ada persyaratan tertentu, ini sekaligus jaminan juga bagi mereka ya, karena menguatkan rasa aman dan nyaman wisatawan di Yogyakarta," katanya.
Baca juga: Hindari Sanksi Penutupan, Pemkot Yogyakarta Dorong Semua Pelaku Usaha Ajukan Verifikasi Prokes
Apalagi, Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut mengatakan, kebijakan, atau persyaratan rapid test antigen itu juga sudah ditetapkan oleh pemerintah tingkat provinsi.
Dengan begitu, sebagai daerah tingkat dua, mau tak mau, pihaknya pun harus menyesuaikan dan ikut menerapkan aturan itu.
"Kita mengikuti, karena provinsi sudah meminta itu, ya kita harus mengikuti. Tapi, sebenarnya moda-moda transportasi juga sudah menjalankannya juga kan," ungkap Heroe.
Walau begitu, Pemkot Yogyakarta pun terus mengupayakan jalan tengah, dengan mencari formula pendeteksi virus yang lebih murah, agar kedepannya tidak membebani wisatawan untuk berlibur.
Satu di antaranya, dengan menjajaki GeNose, hasil karya inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Kemarin saya sudah minta Kepala Dinas Kesehatan untuk mencoba GeNose, itu sudah bisa atau belum. Karena, kalau GeNose itu kan lebih cepat, lebih murah," cetusnya.
"Tapi, saya belum dapat laporannya. Harapan kami, UGM bisa menyelesaikan tahap ujicobanya, karena itu bisa mendeteksi orang terpapar atau tidak. Kalau antigen dan segala macam itu, kita belum bisa mengetahui ya," imbuh Wawali.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menambahkan, wilayahnya pada dasarnya terbuka dan menerima wisatawan dari beragam daerah selama libur Nataru.
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Pemkot Yogyakarta Kebut Persiapan Fasilitas Prokes di Malioboro
Dengan catatan, para pelancong bersedia mengikuti setiap protokol, serta aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Sebagai tuan rumah yang baik, kita tidak melarang orang datang ke Yogyakarta. Tapi, perhartikan protokol kesehatan, terapkan dengan sebaik mungkin," imbuhnya.