ADVERTORIAL
Waspadai Kedaruratan Bedah pada Anak
Kedaruratan bedah pada anak merupakan kondisi anak dimana tidak dilakukan pembedahan, dapat menyebabkan mordibitas atau angka kesakitan dan mortalitas
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Orangtua tidak bisa menganggap remeh nyeri perut pada anak.
Sebab nyeri perut ternyata menjadi salah satu ciri kegawatdaruratan bedah pada anak.
Dokter Spesialis Bedah Anak Rumah Sakit Akademi (RSA) UGM, dr. Eko Purnomo, Phd, Sp.BA mengatakan kedaruratan bedah pada anak merupakan kondisi anak dimana tidak dilakukan pembedahan, dapat menyebabkan mordibitas atau angka kesakitan dan mortalitas atau angka kematan, tata laksana yang dilakukan adalah bedah.
"Biasanya nyeri perut, tetapi memang tidak spesifik. Banyak sekali nyeri perut, nyeri perut bisa jadi karena lapar, ada infeksi perut. Memang untuk kasus bedah nyeri perutnya tidak khas,"katanya pada Tribunjogja.com, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Beras Merah atau Putih yang Lebih Baik untuk Kesehatan Tubuh? Berikut Perbandingan Kandungannya
Ia mengungkapkan ada tiga kasus kegawatdaruratan bedah yang sering terjadi di masyarakat.
Satu di antaranya adalah usus buntu pada anak.
Selain nyeri yang berlangsung terus menerus, bagian perut kanan bawah juga nyeri.
Usus buntu paling banyak terjadi pada anak usia 10 sampai 12 tahun atau usia sekolah dasar.
Sehingga orangtua harus lebih peka jika anaknya mengalami nyeri perut.
Dies Natalis ke-48, ITNY Tetap Berprestasi di Tengah Pandemi |
![]() |
---|
PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Serahkan 2 Unit Ambulans untuk Masyarakat DIY dan Jawa Tengah |
![]() |
---|
Luncurkan Bantuan Lapak Berkah, YBM PLN UIP JBT II Dorong Pengembangan Usaha Kecil |
![]() |
---|
Sempat Dilanda Banjir, PLN Berhasil Pulihkan Listrik di Semarang |
![]() |
---|
Kondisi Cuaca Ekstrem, Petugas PLN Tetap Bekerja Lakukan Pemulihan Gangguan |
![]() |
---|