Gunungkidul
3.900 Warga Akan Menerima BST dari BTT APBD 2020 Gunungkidul
Tiap penerima akan mendapatkan bansos dalam bentuk tunai sebesar Rp 200 ribu per bulan. Bantuan ini akan diberikan selama 3 bulan ke depan.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul tetap berkomitmen memberikan bantuan sosial (bansos) pada warga terdampak pandemi COVID-19.
Anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) pun dimanfaatkan.
Kabid Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Gunungkidul, Hadi Hendra Prayoga mengatakan ada sebanyak 3.900 warga yang akan menerima bantuan tersebut.
"Jumlah itu terbagi dalam dua kategori, yaitu keluarga miskin non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan aspek medis," kata Hadi pada wartawan, Jumat (18/12/2020).
Ia mengatakan ada 1.900 penerima dari keluarga miskin non DTKS yang berhak menerima bansos tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Santri di Gunungkidul Positif COVID-19, Karantina Ketat Diberlakukan
Sisanya sebanyak 2.000 penerima adalah mereka yang terkonfirmasi positif covid-19, Suspek, Probable, dan sebagainya yang masuk dalam aspek medis.
Menurut Hadi, tiap penerima akan mendapatkan bansos dalam bentuk tunai sebesar Rp 200 ribu per bulan.
Bantuan ini akan diberikan selama 3 bulan ke depan.
"Rencananya bantuan tersebut akan mulai disalurkan pekan depan," ungkapnya.
Adapun anggaran yang dialokasikan untuk program tersebut mencapai Rp 2,34 miliar, yang bersumber dari BTT.
Prioritas penerima adalah mereka yang belum tersasar oleh bantuan pemerintah lainnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Gunungkidul Sri Suhartanta memastikan bantuan bagi warga terdampak pandemi COVID-19 akan terus berjalan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Dispar Gunungkidul Klaim Belum Ada Kasus di Destinasi Wisata
"Program ini tetap dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul, Pemda DIY, maupun dari pemerintah pusat," katanya beberapa waktu lalu.
Sri mengatakan setidaknya ada 9 jenis bansos yang diberikan pada warga terdampak.
Namun tiap penerima hanya boleh menerima satu jenis bantuan.
Agar tepat sasaran, ia mengatakan validasi data penerima akan terus dilakukan.
Caranya lewat kroscek data yang dimiliki Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul.
"Jangan sampai terjadi tumpang-tindih, sebisa mungkin seluruh warga yang membutuhkan mendapatkan bantuan tersebut," jelas Sri. ( Tribunjogja.com )