Masih Pandemi, Bagaimana Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di DI Yogyakarta?
Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi mulai mempersiapkan pola pembelajaran tatap muka di era adaptasi kebiasaan baru
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi mulai mempersiapkan pola pembelajaran tatap muka di era adaptasi kebiasaan baru. Persiapan-persiapan dilakukan dengan melengkapi berbagai sarana pendukung protokol kesehatan serta prosedur atau pengaturan jadwal pembelajaran di kelas.
Namun begitu, masih belum ada kepastian juga bahwa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa dilakukan mulai awal Januari 2021 mendatang.
"Mendikbud sudah beri lampu hijau pembelajaran tatap muka Januari. Tapi pemda dan gugus tugas akan evaluasi pemantauan untuk beri rekomendasi kepada sekolah bagaimana sebaiknya mulai tatap muka," jelas sekretaris daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji, saat acara pelantikan pejabat pemerintahan termasuk 22 kepala sekolah di Kompleks Kepatihan, pada Rabu, (16/12/2020) kemarin.
Aji menekankan bahwa kini para kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang lebih besar lantaran pandemi covid 19 yang belum berakhir. Sementara pemerintah sendiri saat ini terus melakukan kajian persiapan pembelajaran tatap muka.
KBM Tatap Muka Belum Tentu Digelar Januari 2021
Terkait kapan kepastian pembelajaran tatap muka digelar, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pembelajaran tatap muka baru bisa diterapkan seandainya pada Januari mendatang, kasus mulai landai dan menuju ke arah normal. Akan tetapi rencana itu bisa saja tertunda jika kondisinya masih mengkhawatirkan.
"Kalau Januari itu kondisinya sudah normal, ya kita buka lagi. Tapi, kalau Januari nanti kondisi pertumbuhannya masih mengkhawatirkan, ya pasti ditunda," ujarnya Minggu (13/12/2020).
Meski sudah melakukan deretan persiapan untuk memulai kembali KBM tatap muka, pihaknya tetap diharuskan melihat situasi terkini dan tidak boleh gegabah.
Terlebih, pada akhir Desmber mendatang kota pelajar dihadapkan libur Nataru yang berisiko meningkatkan lonjakan kasus.
"Jadi, kita masih melihat perkembangan dinamika yang akan terkadi. Apalagi, di ujung Desember nanti, ada liburan juga. Makanya, itu jadi perhatian kita, kapan sebaiknya kegiatan tatap muka ini dimulai kembali," katanya.
Sleman Belum Siap
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyebut sekolah tatap muka di Kabupeten Sleman masih belum siap. Hal itu lantaran penularan COVID-19 di Kabupaten Sleman masih tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo Minggu (13/12/2020) mengatakan angka penularan COVID-19 di Kabupaten Sleman mencapai 2,6. Artinya satu pasien COVID-19 dapat menularkan pada tiga orang. Bahkan di beberapa kapanewon dapat menularkan hingga lima orang, seperti Berbah, Minggir, dan Pakem.
Dengan penularan COVID-19 yang masih tinggi, ia khawatir sekolah tatap muka justru akan menambah kasus penularan. Apalagi peserta yang mengikuti sekolah tatap muka adalah anak-anak.
Jika sekolah tatap muka dilaksanakan, maka penerapan protokol harus benar-benar ketat. Selain itu, Pemkab Sleman juga harus siap jika penambahan kasus COVID-19 tetap tinggi.