Kulon Progo

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Diskominfo Kulon Progo Bertolak ke Madiun dan Pacitan

Guna meningkatkan perekonomian dari sektor pariwisata, Pemkab Kulon Progo melakukan kunjungan kerja ke Pemkot Madiun dan Pemkab Pacitan.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Sri Cahyani
Pemkab Kulon Progo melalui Diskominfo Kulon Progo melakukan kunjungan kerja ke Disparpora Kabupaten Pacitan Selasa (15/12/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Guna meningkatkan perekonomian dari sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan yang berada di Provinsi Jawa Timur. 

Dalam kunjungannya ke Pemkot Madiun, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistika (IKPS), Diskominfo Kulon Progo, Bambang Susilo mengatakan pihaknya ingin mengetahui konsep penataan pedestrian Pahlawan Street Center yang mengambil konsep pedestrian Malioboro di Yogyakarta. 

Pahlawan Street Center merupakan salah satu destinasi wisata yang saat ini sedang hits dan cukup banyak menjadi perbincangan. 

Oleh sebab itu, pihaknya ingin mempelajari terkait pengelolaannya. 

Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Pacitan Terapkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Harapannya bisa menjadi acuan satu di antara konsep penataan wisata Kabupaten Kulon Progo ke depannya. 

"Kami ingin mencari wawasan tambahan soal perencanaan dan pelaksanaan penataan ulang perkotaan. Jalan Pahlawan saat ini banyak perbincangan karena penataannya yang mirip dengan Malioboro namun berada di Madiun," katanya Senin (14/12/2020). 

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun, Agus Trisukamto mengatakan Pemkot Madiun terus melakukan pembangunan untuk mempercantik beberapa titik kawasan.

Satu di antaranya di Pedestrian Pahlawan Street Center. 

Pedestrian yang dibangun sejak 2019 lalu tersebut kini telah mencapai 75 persen. 

Meskipun berkaca dari Malioboro, Pedestrian Pahlawan Street Center memiliki perbedaan yakni penambahan kebun bunga tepatnya di kawasan Balai Kota Madiun

Dalam proses pembangunannya kata Agus tidak ditemukan kendala apapun. 

Sebab, pembangunan hanya memperlebar luas jalan.

Baca juga: Gugas Covid-19 Kulon Progo Bakal Bubarkan Kegiatan yang Timbulkan Kerumunan Saat Nataru

Selain itu juga mendapat dukungan dari masyarakat setempat. 

Sementara, Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun, Riski Septianto mengatakan dana untuk membangun pedestrian itu dari APBD sebesar Rp 20 Milyar. 

Pembangunan itu mulai dari Jalan Kompol Sunaryo hingga Tugu Pendekar. 

"Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Mereka juga bisa menjual produk UMKM khas Madiun di tempat itu," ujarnya. 

Dikatakan Riski, selain mencontoh Malioboro di sekitar kawasan tersebut juga terdapat icon dunia. 

Semisal Merlion Park, Miniatur Ka'bah dan Menara Eiffel. 

Tak hanya itu, untuk mengetahui pengelolaan destinasi wisata berbasis masyarakat, di hari berikutnya Diskominfo Kulon Progo juga mengunjungi Disparpora Kabupaten Pacitan

Dalam kunjungan itu, Kepala Disparpora Kabupaten Pacitan, Andi Faliandra menerangkan Pacitan memiliki 19 destinasi wisata yang terdiri dari 9 wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah dan 10 lokasi dikelola oleh pemerintah desa dan swasta. 

Baca juga: Update COVID-19 di Kulon Progo Rabu 16 Desember 2020, Pasien Sembuh Capai 372 orang

"Kami mendorong destinasi wisata di Pacitan berbasis desa dan masyarakat. Sehingga bisa membantu pertumbuhan ekonomi desa," katanya saat menerima kunjungan dari Diskominfo Kulon Progo Selasa (15/12/2020). 

Terlebih sektor pariwisata menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) nomor dua setelah sektor kesehatan. 

Andi menjelaskan PAD pada 2020 dari sektor pariwisata mampu mencapai 32 persen melebihi target triwulan pertama yakni 25 persen. 

Namun pada akhir Maret saat pandemi COVID-19 melanda banyak pariwisata harus ditutup untuk menekan laju penyebaran COVID-19. 

"Di Jawa Timur kami menutup objek wisata yang paling akhir. Sebab, kami mempersiapkan sosialisasi pada pengelola objek wisata agar mereka tidak kaget saat penutupan. Hampir 7 bulan kami menutup objek wisata," ungkapnya. 

Selanjutnya pada 28 September 2020, destinasi wisata telah dibuka pada tahap pra simulasi. 

Baca juga: Pemkab Kulon Progo Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik se-DIY

Setelah itu disusul oleh tahap simulasi, uji coba satu dan uji coba dua. 

Dalam tahapan ini diberlakukan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat sehingga banyak kritikan yang masuk baik dari dalam maupun luar Pacitan

"Kami tetap menerapkan prokes sangat ketat. Bahkan juga melakukan penjagaan di perbatasan kota. Dengan begitu dampaknya Pacitan menjadi wilayah dengan penyebaran Covid-19 yang rendah di Jawa Timur," kata dia.

Kendati demikian, kata Andi PAD sektor pariwisata mengalami peningkatan.

Pada 2019, PAD wisata mampu mencapai Rp 13,6 Miliar. 

Sementara pada 2020 ditargetkan mencapai Rp 16,6 Miliar dan 2021 sekitar Rp 21 Miliar. 

"Karena adanya COVID-19 akhirnya target tidak tercapai. Namun hingga Desember 2020, capaian PAD mendekati 70 persen," terangnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved