Wabah Virus Corona
Sederet Merek Vaksin yang Akan Disuntikan kepada Masyarakat di Dunia, Pfizer-BioNTech Paling Laris
Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan bahwa vaksin virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 akan gratis untuk seluruh Warga Negara Indones
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan bahwa vaksin virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 akan gratis untuk seluruh Warga Negara Indonesia (WNI).
Hal tersebut disampaikan melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).
Nama Presiden Jokowi pun menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Sebagian besar netizen mengucapkan terimakasih atas kemauan Presiden Jokowi mendengarkan keluhan masyarakat terkait skema vaksin berbayar.
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengumumkan bahwa dirinya akan menjadi orang pertama yang disuntik Vaksin COVID-19.

Selain Indonesia, ternyata sudah ada beberapa negara yang menggratiskan vaksin virus corona untuk masyarakat. Mereka juga sudah mengamankan sederet dosis untuk beberapa merek.
Berikut sejumlah merek yang digunakan setiap negara untuk vaksinasi publik:
1. Singapura menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech
Pada Senin (14/12/2020), Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 gratis untuk semua warga Singapura dan penduduk jangka panjang yang saat ini menetap di Singapura, dilansir dari StraitsTimes.
Mereka yang berada dalam risiko terbesar akan diberi prioritas pertama, termasuk petugas kesehatan dan personel garis depan, serta orang tua dan rentan, katanya dalam pidato yang disiarkan televisi di hari itu.
"Setelah itu, panitia mengusulkan untuk secara bertahap memvaksinasi seluruh penduduk. Itu mencakup semua orang yang menginginkan vaksinasi pada akhir tahun depan," kata PM Lee.
Ia mengacu pada komite dokter dan ahli yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan kepada merekomendasikan strategi vaksinasi untuk Singapura.
PM Lee juga mengatakan bahwa pemerintah Singapura telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech di program vaksinasi. Ia dan rekan-rekan di kabinet akan menjadi orang pertama yang divaksin lebih awal.
"Ini untuk menunjukkan kepada Anda, terutama manula seperti saya, bahwa kami yakin vaksin itu aman,” ucapnya.
Meskipun vaksinasi bersifat sukarela, dia mendesak orang-orang di sini untuk divaksinasi saat ditawarkan kepada mereka.
Baca juga: Selain Indonesia, Berikut 11 Negara di Dunia yang Memberikan Vaksin COVID-19 Gratis untuk Warganya
2. Kanada menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech
Sejak bulan Oktober 2020, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau berjanji akan menggratiskan vaksin Covid-19 apapun yang sudah disetujui oleh otoritas kesehatan Kanada.
Kemudian, pada 10 Desember 2020, PM Trudeau mengumumkan bahwa otoritas sudah menyetujui vaksin buatan Pfizer/BioNtech. Ia menyebut, ada 30 ribu vaksin yang datang di gelombang pertama dalam beberapa hari ke depan.
“Untuk semua orang Kanada, jika Anda merasa lega, Anda tidak sendirian. Ini adalah berita baik untuk kita semua. Namun, perlu diingat ini adalah langkah pertama untuk melakukan proyek besar selama musim dingin,” ungkapnya dalam konferensi pers.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah akan membayar segala hal yang berkaitan dengan vaksin, termasuk perlengkapannya.
“Tidak hanya vaksin yang gratis, tapi provinsi, kota dan kabupaten tidak perlu mengeluarkan anggarannya untuk memvaksinasi masyarakat,” tandas PM Trudeau.
3. Mesir menggunakan vaksin Sinopharm
Melansir Arab News, warga Mesir akan diberikan vaksin virus corona gratis merek Sinopharm yang diproduksi dari China. Hal tersebut dikutip dari Menteri Kesehatan Mesir, Hala Zayed, Jumat (11/12/2020).
Vaksin Sinopharm memiliki kemanjuran 86 persen melawan COVID-19, menurut pejabat Mesir dan UEA, setelah Kairo menyelesaikan uji klinis.
Zayed, Duta Besar China untuk Mesir Liao Liqiang dan penjabat Duta Besar Emirat untuk Mesir Mariam Al-Kaabi mengawasi kedatangan gelombang pertama vaksin di Bandara Internasional Kairo, yang datang dari UEA.
Zayed lebih lanjut mengatakan bahwa Mesir telah menandatangani perjanjian dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi untuk mengamankan penyediaan dosis vaksin lebih lanjut, kata laporan itu.
Staf medis di rumah sakit isolasi dan rumah sakit dada dan demam akan diberi prioritas untuk mengambil vaksin China, kata Zayed.
Penderita kanker atau gagal ginjal, lanjut usia dan penderita penyakit kronis juga akan diprioritaskan, tambahnya.
Bahkan, Duta Besar RI untuk Uni Emirate Arab juga sudah disuntik menggunakan vaksin Sinopharm lho.
4. Brazil menggunakan vaksin CoronaVac
Pemerintah Brasil akan menawarkan vaksin COVID-19 kepada semua warga Brasil secara gratis setelah regulator kesehatan Anvisa memberikannya persetujuan ilmiah dan hukum, kata Presiden Jair Bolsonaro pada hari Senin (14/12/2020).
Dalam sebuah posting di akun Twitter-nya, Bolsonaro juga mengatakan bahwa Kementerian Ekonomi telah meyakinkannya bahwa tidak akan ada kekurangan sumber daya untuk memberikan vaksin kepada semua orang yang menginginkannya.
"Setelah disertifikasi oleh @anvisa_oficial (pedoman ilmiah dan aturan hukum), @govbr akan menawarkan vaksin untuk semua, gratis dan tidak wajib," cuit Bolsonaro waktu itu.
Tweet Bolsonaro datang tak lama sebelum Presiden Pusat Biomedis Institut Butantan Sao Paulo, Dimas Covas, mengatakan semua data yang diperlukan untuk vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh China Sinovac Biotech Ltd telah atau akan segera dikirim ke regulator kesehatan Anvisa.
Dia mengharapkan Anvisa menyetujuinya, terlepas dari badai politik antara Bolsonaro dan Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengenai vaksin yang bersaing.
"Saya ingin berpikir bahwa tidak ada masalah politik yang lebih besar dari kehidupan masyarakat," kata Covas dalam wawancara dengan GloboNews.
5. Prancis belum memutuskan
Prancis akan memastikan vaksinasi COVID-19 gratis untuk semua warga melalui sistem jaminan sosialnya dan telah mengalokasikan sekitar € 1,5 miliar (USD 1,82 miliar) dari anggaran jaminan sosial tahun depan untuk menutupi biaya, Perdana Menteri Jean Castex mengatakan pada Kamis (3 Desember).
Castex, yang mengumumkan strategi vaksinasi Prancis bersama beberapa menteri pemerintahannya, menegaskan vaksinasi tidak akan diwajibkan tetapi mendesak sebanyak mungkin untuk mendapatkan suntikan.
COVID-19, yang disebabkan oleh virus korona baru, telah menewaskan lebih dari 1,4 juta orang secara global, lebih dari 54.000 di antaranya di Prancis, dan menggelincirkan ekonomi dunia.
"Mobilisasi yang luar biasa di seluruh dunia telah memungkinkan perkembangan pesat vaksin. Namun, jangka waktu ini sama sekali tidak berarti bahwa kami telah membahayakan keselamatan," kata PM Castex dalam sebuah penjelasan, menambahkan vaksin yang didistribusikan di Prancis akan aman.
"Mendapatkan vaksin juga tentang melindungi orang lain. Ini adalah pilihan kepercayaan, kita harus sebanyak mungkin mendapatkan vaksin,” ujarnya.
Baca juga: Kabar Gembira, Presiden Jokowi Umumkan Pemerintah Gratiskan Seluruh Vaksin COVID-19 untuk Warga
6. Maroko menggunakan vaksin Sinopharm dan AstraZeneca
Maroko bersiap untuk program vaksinasi COVID-19, yang bertujuan untuk memvaksinasi 80 persen orang dewasa dalam operasi mulai bulan Desember 2020 ini.
Pada hari Selasa (8/12/2020), Raja Mohammed VI menginstruksikan pemerintah untuk membuat vaksin gratis, menurut pernyataan Istana Kerajaan.
Maroko berencana untuk meluncurkan vaksin Sinopharm China dalam beberapa minggu mendatang segera setelah uji coba fase tiga selesai, Perdana Menteri Saad Dine El Otmani mengatakan kepada Reuters, November 2020.
Maroko sedang berjuang melawan pandemi, dengan jumlah kematian yang tercatat akibat virus melebihi 6.000.
Kerajaan itu menggantungkan harapannya pada dua kandidat vaksin, satu dikembangkan oleh Sinopharm dari China dan yang lainnya oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca Inggris.
Vaksin Sinopharm telah disetujui untuk penggunaan darurat di beberapa negara dan perusahaan masih melakukan uji klinis tahap akhir di 10 negara.
Vaksin AstraZeneca masih dalam uji coba lanjutan di negara-negara termasuk Inggris dan A.S. dan belum disetujui.
Pemerintah Maroko berupaya memvaksinasi 80 persen orang dewasa, 25 juta orang, segera setelah vaksin disetujui oleh regulator domestik.
Prioritas akan diberikan kepada staf medis dan pekerja garis depan lainnya, serta orang tua.
Vaksin Sinopharm, yang diujicobakan pada 600 orang Maroko sebagai bagian dari uji klinis musim gugur ini, akan menjadi vaksin pertama yang disertakan dalam program tersebut. Maroko telah memesan 10 juta dosis vaksin.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )