Liga Inggris
Liverpool Vs Tottenham: Mourinho Butuh Satu Hal untuk Bawa Spurs Selevel The Reds
Pelatih asal Jerman yang ditunjuk pada 2015, telah mendalangi perombakan di Anfield yang membuat The Reds memenangkan Liga Champions dan Liga Inggris
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
∙ Mourinho pikir Klopp bikin Liverpool nyaris sempurna hingga pada level ini
∙ Agar timnya bisa mencapai level seperti Liverpool, Mourinho butuh waktu
∙ Mourinho sebut jendela transfer dan evolusi para pemain mengubah The Reds
∙ Investasi besar pada target utama Van Dijk dan Alisson menjadi faktor penting
TRIBUNJOGJA.COM - Jose Mourinho yakin Liverpool telah menjadi tim terbaik di Inggris setelah mendapat bimbingan sempurna di bawah Jurgen Klopp.
Pelatih asal Jerman yang ditunjuk pada 2015, telah mendalangi perombakan di Anfield yang membuat The Reds memenangkan Liga Champions dan Liga Premier Inggris 2019-2020.
Mourinho akan membawa timnya ke Merseyside pada kamis dini hari saat meraka berada di atas Liverpool dalam klasemen sementara Liga Inggris setelah awal musim mengesankan.
Baca juga: Pengin Punya Obat Hasil Panen Sendiri, Silahkan Tanam Tanaman Apotek Hidup Berikut Ini
Baca juga: LIVERPOOL VS TOTTENHAM: Alasan Mengapa Jurgen Klopp Harus Waspadai Jose Mourinho
Agar timnya bisa mencapai level yang dimiliki Liverpool, Mourinho mengatakan dia akan membutuhkan waktu.
"Saya percaya bahwa sebuah tim untuk mencapai apa yang telah dicapai Liverpool dan apa yang mereka terus berusaha untuk capai, pekerjaannya harus sempurna," katanya dikutip Tribun Jogja dari FourFourTwo.
“Ini bukan hanya tentang jendela transfer yang tepat, sejumlah uang untuk dibelanjakan, ini tentang banyak hal bersama.
Ia mengakui pernah berada di situasi dan kondisi serupa, sehingga bisa merasakan apa yang harus dilakukan sebelum meraih kesuksesan.

“Saya pernah berada di klub tempat kami mencapai tingkat kesuksesan yang sama, jadi saya tahu betul apa yang diperlukan untuk mencapai level seperti ini.
Mantan pelatih Chelsea itu pun membeberkan kunci keberhasilan yang diraih Jurgen Klopp bersama Liverpool-nya saat ini.
“Jadi satu hal yang mereka lakukan dengan sangat baik tepat pada 1.894 hari (masa pemerintahan Klopp) ketika mereka mencapai kesuksesan adalah mereka punya waktu. Mereka punya waktu.
Baca juga: Sekda DIY Tak Ingin Kekosongan Kursi Jabatan Terlalu Lama, Lantik 22 Kepala Sekolah DI Yogyakarta
Baca juga: AC MILAN: Stefano Pioli & Ibrahimovic Beberkan Cara Rossoneri Rebut Scudetto
Ia menyebut bahwa Klopp pasti juga mengalami periode sulit saat datang ke Anfield di paruh kedua musim 2015 silam.
“Jurgen tiba pertengahan musim, tidak mudah. Kemudian periode kedua paruh kedua musim itu mereka sudah membaik.
Tidak hanya itu, Mourinho juga menyebut bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan Klopp membawa The Reds kembali berjaya di Inggris, Eropa dan dunia.
“Mereka tahu apa yang mereka inginkan, mereka bersatu, mereka percaya satu sama lain, jendela transfer yang hebat, evolusi hebat dari para pemain yang mereka miliki.

“Saatnya Jurgen menetapkan profil dan prinsip permainan yang akan menjadi dasar pengembangan tim.
“Kemudian dalam fase selanjutnya, investasi besar pada target utama. (Virgil) Van Dijk di momen penting, Alisson di momen lain.
“Semua yang mereka lakukan, mereka lakukan dengan sangat, sangat baik.
Baca juga: UPDATE Covid-19 16 Desember 2020 Hari Ini : Kasus Baru Bertambah 6.725, Total Kumulatif Jadi 636.154
Baca juga: UPDATE Transfer AC Milan: Peluang Rossoneri Rekrut Haaland via Hauge, Syarat & Skenario Sensasional
“Saya pikir itu sangat dekat dengan kesempurnaan untuk mencapai tingkat hasil yang mereka raih.”
Pergi di musim ketiga?
Mourinho tidak dikenal karena umurnya yang panjang di klub, sering pergi di musim ketiga, tetapi melihat dirinya tinggal di London utara untuk beberapa waktu.
“Klub pertama di mana saya merasa saya membutuhkan waktu dan waktu tidak diberikan adalah di Manchester United,” katanya.
“Karena saya merasa saya pergi di tengah proses, tapi saya belajar sangat awal untuk menghormati keputusan, yang saya lakukan di United.

“Kami melakukan apa yang kami lakukan, kami melakukan apa yang mungkin untuk dilakukan dan kami terus maju, dan saya bahagia, mereka bahagia, dan kami memiliki hubungan yang hebat yang merupakan sesuatu yang selalu saya banggakan untuk dikatakan.
“Ketika saya meninggalkan klub, saya menjaga hubungan yang sangat baik dengan semua orang dan United adalah satu contoh lagi.
“Sekarang di Tottenham, saya tahu profil pekerjaan yang saya miliki dan, semoga, sampai sekarang saya sangat, sangat menikmati berada di klub.
Baca juga: Kisah Nenek Penjual Kacang Rebus, Masih Bisa Makan Sudah Sangat Bersyukur
Baca juga: AC MILAN: Inilah Empat Striker Calon Deputi Zlatan Ibrahimovic
“Saya percaya bahwa struktur klub juga senang bekerja dengan saya, jadi saya melihat diri saya bertahan untuk waktu yang lama.
“Tapi jika kita bisa mempercepat prosesnya, seperti kita mempercepat, dan telah melakukan hal-hal baik seperti yang kita lakukan, tentu kita tidak akan membuang waktu.”
Itu membuat perjalanan Spurs ke Anfield cukup sulit, tetapi itu akan menjadi lebih sulit karena tuan rumah mereka akan didukung oleh 2.000 pendukung.
Sementara Tottenham tidak akan bisa merasakannya didukung penggemar di kandang karena karena ibu kota masuk ke dalam batasan tingkat tiga Covid-19.

Mourinho mengatakan itu membuat persaingan tidak adil, tetapi tidak mengeluh.
“Saya tidak berpikir saya harus egois. Jika Anda bertanya kepada saya, apakah adil dalam hal kompetisi, menurut saya tidak adil karena tentu tim yang memiliki suporter tuan rumah memiliki intensitas yang berbeda, memiliki suhu yang berbeda, suasana yang berbeda dan itu tentu saja merupakan keuntungan. .
Baca juga: Kabar Terbaru, BLT Subsidi Gaji Karyawan Tahap VI Termin II Sudah Ditransfer Kemarin
Baca juga: UPDATE Transfer AC Milan: Maldini Capai Kesepakatan dengan Ozan Kabak?
“Tapi saya tidak berpikir kami bisa egois dan berkata karena London berada di tingkat tiga dan Brighton tidak, atau Liverpool, Everton, mereka tidak. Saya tidak berpikir kita harus egois dengan mengatakan, 'Saya tidak punya, kamu tidak punya'.
“Saya tidak punya. Kamu punya. Beruntunglah anda. Dan kami tidak beruntung. Tapi saya tidak akan mengeluh.
“Juga, karena seperti yang saya katakan sebelumnya, saya sangat bingung dengan situasi ini. Satu hari tingkat tiga, hari lain tingkat dua, hari lain 2.000 di stadion Tottenham dan sama dengan stadion Accrington.
“Ada terlalu banyak kontradiksi, terlalu banyak hal yang tidak saya mengerti dan saya tidak ingin terlibat di dalamnya.”